PENGARUH PHOTOPERIOD TERHADAP RASIO KONVERSI PAKAN (FCR) DAN EFISIENSI PAKAN ABALON (Haliotis squamata)

Main Author: DANANG DWISEPTIARI PRAYOGA, -
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/78463/2/Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/78463/1/PK%20BP%20141%2018%20Pra%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78463/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Kebutuhan abalon sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat semakin meningkat. Namun dalam kegiatan bududaya abalon banyak terdapat masalah. Masalah utama yang dihadapi oleh para pengembang budidaya abalon tropis adalah tingkat kematian tinggi terjadi pada fase penempelan post larva pada substrat. Masalah lain dalam budidaya abalon adalah pertumbuhannya relatif lambat. Menurut Uki (1989), salah satu faktor eksternal yang perlu diperhatikan dalam budidaya abalon adalah rasio antara gelap dan terang (photoperiod). Salah satu upaya untuk memacu laju pertumbuhan juvenil abalon adalah melalui pemenuhan kebutuhan nutrisi yang memiliki kualitas baik dalam jumlah yang cukup (Marzuqi dkk., 2012). Pakan untuk abalon harus mengandung protein yang cukup dan asam amino esensial untuk kebutuhan pertumbuhan (Kuncoro, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh photoperiod terhadap rasio konversi pakan dan efisiensi pakan juvenil abalon dan untuk mengetahui pengaruh Ulva sp. terhadap rasio konversi pakan dan efisiensi pakan abalon. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas (photoperiod), tergantung (laju efisiensi pakan dan rasio konversi pakan) dan terkendali (bak, keranjang, sumber air dan juvenil abalon). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Pengacakan dan penempatan perlakuan dilakukan dengan lotre. Menurut Kusriningrum (2012) pengacakan sederhana dapat dilakukan dengan pengundian atau lotre. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa pengaruh photoperiod pada abalon tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap rasio konversi pakan (FCR) dan efisiensi pakan abalon. Nilai rasio konversi pakan (FCR) abalon tertinggi pada perlakuan P2 (6.72) dengan perbandingan photoperiod sebanyak 20 jam gelap dan 4 jam terang, sedangkan nilai retensi energi tertinggi juga pada perlakuan P2 (16,34).