PENANGANAN GAO NIAO SUAN (HIPERUSEMIA) MENGGUNAKAN TITIK AKUPUNKTUR SANYINJIAO (SP6), HEGU (LI4), TAIXI (KI3), YINLINGQUAN (SP9) SERTA KOMBINASI ASUPAN BUAH PIR (Pyrus pyrifolia) DAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L)

Main Author: ICHA CAHYAVIOLITA, 151410413036
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/78402/1/Abstrak%20FV.TA.PT.%2024%2018%20Cah%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78402/2/Fulltext%20FV.TA.PT.%2024%2018%20Cah%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78402/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Hiperurisemia adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di dalam batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh lainnya. Hiperurisemia dapat memicu terbentuknya gout kemudian memicu munculnya gagal ginjal dan penyakit kardiovaskuler. Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa didapati warna wajah pasien berwarna kuning yang merupakan tanda dari organ limpa yang lemah yang menyebabkan adanya lembab di dalam tubuh serta gerak gerik lambat yang menunjukkan bahwa pasien tergolong dalam Yin. Pengamatan pada lidah didapatkan otot lidah tebal dan berwarna merah, hal ini menunjukkan bahwa adanya sindroma panas. Selaput kuning tipis menunjukkan bahwa terdapat patogen lembab dan panas merupakan pertanda limpa lemah dan terdapat patogen lembab dalam tubuh (Jie, 1997). Hal tersebut menunjukkan terdapat patogen panas pada organ limpa dan lambung Berdasarkan hasil analisis tersebut pasien mengalami hiperurisemia karena adanya sindroma patogen lembab panas. pada organ limpa dan lambung yang disebabkan kebiasaan pasien mengkomsumsi makanan berlemak, manis, dan bersantan. Sehingga prinsip terapi akupunktur yang dapat digunakan adalah dengan mengeliminasi patogen lembab panas, memperbaiki Qi dan fungsi organ yang terganggu. Terapi yang digunakan meliputi terapi akupuntur pada titik Sanyinjiao (SP6), Hegu (LI4), Taixi (KI3), Yinlingquan (SP9) selama 12 kali, seminggu tiga kali, setiap kali penusukan dilakukan selama 15 menit. Serta kombinasi terapi nutrisi berupa kudapan yang diberikan 2 kali sehari selama 30 hari dengan bahan utama buah pir (Pyrus pyrifolia) dan daun seledri (Apium graveolens L). Hasil terapi tersebut menunjukkan jika sebelum diterapi kadar asam urat 7 mg/dl dan setelah diterapi turun menjadi 4,7 mg/dl. Terapi ini dapat menurunkan kadar asam urat dan keluhan yang dialami pasien.