HUBUNGAN KEHAMILAN REMAJA (ADOLESCENT PREGNANCY) DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUJON KABUPATEN MALANG

Main Author: DWI AGISTA LARASATI, 101411231036
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/78382/1/FKM%20GZ%2035%2018%20Lar%20h%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/78382/2/FKM%20GZ%2035%2018%20Lar%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/78382/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Stunting adalah kejadian gagal tumbuh yang sering terjadi pada anak. Prevalensi stunting di Indonesia sendiri masih tinggi. Tingginya jumlah anak yang mengalami stunting merupakan hasil dari tingginya faktor – faktor yang memengaruhinya seperti; pernikahan dini yang menyebabkan terjadinya kehamilan pada remaja dan pemberian ASI yang tidak eksklusif. Kejadian stunting pada balita selalu dikaitkan dengan kegagalan perkembangan kognitif dan mental pada anak. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kehamilan remaja dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan remaja dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif, menggunakan metode case – control. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 58 balita, yang dipilih menggunakan metode multiple stage sampling dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu stunting dan non – stunting. Data yang dikumpulkan meliputi pengukuran panjang badan anak dan kuisioner riwayat pemberian ASI eksklusif, kuisoner usia ibu pertama kali hamil dan identitas responden. Analisis data menggunakan software SPSS dengan uji Chi – Square serta WHO – Antro. Hasil dari penelitian ini menunjukan hubungan yang signifikan antara kehamilan remaja dengan kejadian stunting pada balita (p = 0,016) dengan nilai odds – ratio adalah 3,86. Di samping itu juga ditemukan hubungan yang signifikan antara pemberian ASI non – eksklusif dengan kejadian stunting pada balita (p = 0,00) dengan nilai odds – ratio adalah 3,23. Semakin muda usia ibu mengalami kehamilan dan anak tidak diberikan ASI eksklusif maka akan semakin besar risiko anak mengalami stunting. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kehamilan remaja dan pemberian ASI non – eksklusif dapat meningkatkan risiko anak mengalami stunting. Selanjutnya diharapkan mesyarakat dapat mengetahui kejadian stunting pada anak. Untuk itu masyarakat sebaiknya mengetahui tentang faktor penyebab dan efek dari stunting sehingga dapat meningkatkan kepedulian terhadap kejadian stunting.