PENINGKATAN BERAT BADAN DENGAN TERAPI AKUPUNKTUR PADA TITIK ZUSANLI (ST-36), NEITING (ST-44), SANYINJIAO (SP-6), ZHONGWAN (CV-12), DAN PEMBERIAN KUDAPAN NUTRISI MILKSHAKE PISANG

Main Author: SHAFIRA MAE ANGGITA PUSPITASARI, 151510413016
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/78313/1/Abstrak%20FV.TA.PT.%2008%2018%20Pus%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78313/2/Fulltext%20FV.TA.PT.%2008%2018%20Pus%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78313/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Indeks Masa Tubuh (IMT) diklasifikasikan menjadi kurus, normal dan gemuk. Menurut Depkes, definisi kurus yaitu seseorang yang memiliki IMT dibawah 18,5 Kg/m2. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekurangan berat badan antara lain kurangnya asupan nutrisi, aktivitas yang tinggi, faktor genetik. Pada studi kasus kekurangan berat badan (underweight) ini, pasien mendapatkan penanganan dengan menggunakan metode terapi akupunktur dan kombinasi terapi nutrisi. Titik yang digunakan adalah titik Zusanli (ST-36), Neiting (ST-44), Sanyinjiao (SP-6), Zhongwan (CV-12) serta terapi nutrisi dengan pemberian milkshake pisang yang mengandung banyak kalori untuk mencukupi kebutuhan kalori harian. Terapi akupuktur dilakukan sebanyak 12 kali dan terbagi dalam 4 tahap, dimana setiap tahapnya dilakukan sebanyak 3 kali terapi dalam satu minggu. Terapi nutrisi dengan pemberian milkshake pisang diberikan setiap hari selama 27 hari, dimana setiap harinya diberikan 2 botol milkshake pisang sebagai kudapan pada waktu antara sarapan – makan siang dan antara makan siang – makan malam. Pada terapi yang telah dilakukan mendapatkan peningkatan berat badan pasien sebesar 2,1 Kg.