PENGARUH JOB INSECURITY DAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PERUSAHAAN X

Main Author: DHEA DARA KURNIA IMAMI, 111311133002
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/78222/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/78222/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/78222/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh job insecurity dan perceived organizational support terhadap intensi turnover pada karyawan di perusahaan X. Intensi turnover merupakan keinginan individu untuk keluar dari organisasi. Job Insecurity diukur dengan menggunakan Job Insecurity Questionnaire (JIQ) yang dikembangkan oleh De Witte (1997). Perceived Organizational Support diukur dengan menggunakan Survey of Perceived Organizational Support (SPOS) yang dikembangkan oleh Eisenberger dkk., (1986), sedangkan Intensi Turnover diukur dengan skala intensi turnover milik Mobley dkk., (1976), dan analisis dengan bantuan SPSS versi 22 for Windows. Penelitian dilakukan di salah satu perusahaan besar. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Dari analisa hasil penelitian melalui regresi linear ganda, diperoleh koefisien determinan (R2) pengaruh job insecurity dan perceived organizational support terhadap intensi turnover sebesar 0,365 dan nilai F sebesar 10,622 dengan nilai signifikansi 0,00. Hal tersebut menyebutkan bahwa variabel job insecurity dan perceived organizational support dapat memprediksi intensi turnover sebesar 36,5%. Koefisien regresi job insecurity dan perceived organizational support adalah 0,219 dan -0,300. Hal ini menyatakan bahwa semakin tinggi job insecurity maka semakin tinggi pula intensi turnover yang terjadi, selanjutnya dengan semakin tinggi perceived organizational support maka semakin rendah tingkat intensi turnover yang terjadi.