PENAMBAHAN BMP-2 PADA CROSS-LINKED SCAFFOLD KITOSAN-KOLAGEN CAKAR AYAM TERHADAP DIFERENSIASI OSTEOGENIK STEM CELLS SECARA IN VITRO
Main Author: | AGRIPPINE PUTRICIA ASAELI, 021614153004 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/78205/1/TKG.%2008-18%20Asa%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/78205/2/TKG.%2008-18%20Asa%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/78205/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Massive bone defect merupakan tantangan besar di bidang kedokteran gigi. Scaffold merupakan struktur pengganti sementara dari matriks ekstraseluler yang rusak. Kitosan dan kolagen memiliki sifat biokompatibilitas, degradibilitas, bioaktivitas, osteokonduktivitas serta mampu mendukung proliferasi sel. BMP-2 adalah growth factor yang tepat digunakan untuk menginduksi pembentukan tulang. Kombinasi triad tissue engineering yaitu: cross-linked scaffold kitosan-kolagen cakar ayam (K-KCA), stem cells dan BMP- 2 diharapkan memenuhi syarat sebagai biomaterial untuk rekayasa jaringan. Tujuan: Mengetahui karakteristik cross-linked scaffold kitosan-KCA dan menganalisis penambahan BMP-2 pada cross-linked scaffold kitosan-KCA terhadap peningkatan diferensiasi osteogenik stem cells secara in vitro. Metode: Pengujian karakteristik cross-linked scaffold K-KCA meliputi uji tingkat degradasi, ukuran pori, rasio swelling dan water content percentage (WCP). Stem cells didapatkan melalui isolasi langsung dari tulang femur tikus Wistar. Pengujian viabilitas menggunakan metode MTT dan aktivitas ALP pada hari ke 7, 14 dan 21 menggunakan metode ELISA. Hasil: Hasil karakterisasi crosslinked scaffold K-KCA pada tingkat degradasi hari ke-1; 3; dan 7 sebesar 14.060±3.90%; 16.763±7.70%; dan 20.909±6.93%. Ukuran pori sebesar 24.15- 39.22 μm. Rasio swelling hari ke-1; 3; dan 7 sebesar 1.340±0.48; 1.457±0.61 dan 1.625±0.62. WCP hari ke-1; 3; dan 7 sebesar 55.749±8.65%; 56.789±11.5%; dan 59.851±9.86%. Persentase sel yang hidup dengan penambahan BMP-2 konsentrasi 80ng/ml; 40ng/ml; 20ng/ml; 10ng/ml; dan 5ng/ml sebesar 50.8%; 66%; 71%; 77%; dan 72%. Aktivitas ALP hari ke 7; 14; dan 21 sebesar 0.506±0.022 unit/μL; 0.509±0.008 unit/μL; dan 1.027±0.014 unit/μL. Kesimpulan: Karakteristik cross-linked scaffold K-KCA memenuhi syarat sebagai biomaterial untuk rekayasa jaringan. Penambahan BMP-2 pada crosslinked scaffold K-KCA meningkatkan diferensiasi osteogenik stem cells secara in vitro.