EFEKTIVITAS DAYA ANTIBAKTERI KOMBINASI KALSIUM HIDROKSIDA DAN PROPOLIS TERHADAP BAKTERI Fusobacterium nucleatum
Main Author: | AGNES MELINDA WONG, 021511133078 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/78201/1/ABSTRAK_KG.119%2018%20Won%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/78201/2/FULLTEXT_KG.119%2018%20Won%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/78201/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Kalsium hidroksida merupakan bahan dressing saluran akar gigi yang banyak digunakan di kedokteran gigi karena kemampuannya dalam regenerasi jaringan keras gigi dan eliminasi bakteri. Menurut penelitian Ferreira et al. (2015), Fusobacterium nucleatum ditemukan dengan persentase 90% pada gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar dengan menggunakan kalsium hidroksida sebagai medikasi intrakanal. Kelemahan daya antibakteri kalsium hidroksida menuntut dilakukannya penelitian mengenai bahan alternatif yang dapat dikombinasikan dengan kalsium hidroksida untuk meningkatkan daya antibakterinya. Propolis merupakan bahan alami yang memiliki daya antibakteri tinggi dan telah cukup lama digunakan di kedokteran gigi. Penambahan propolis pada kasium hidroksida diharapkan dapat memperbaiki daya antibakteri kalsium hidroksida tanpa menghilangkan fungsinya dalam hal regenerasi jaringan keras gigi. Tujuan: Mengetahui efektivitas daya antibakteri kombinasi kalsium hidroksida dan propolis terhadap bakteri Fusobacterium nucleatum. Metode: Dilakukan penelitian menggunakan 4 kelompok perlakuan yang terdiri dari 6 sampel untuk masing-masing kelompok. Kelompok 1 merupakan kombinasi kalsium hidroksida dan propolis dengan perbandingan 1:1, kelompok 2 dengan perbandingan 1:1,5, kelompok 3 dengan perbandingan 1:2, dan kelompok 4 yaitu kontrol positif suspensi kalsium hidroksida-aquadest streil. Masing-masing sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi BHIB dan suspensi Fusobacterium nucleatum, diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam, divortex selama 1 menit. Sebanyak 0,1 ml inokulum bakteri diambil dari tiap sampel lalu dimasukkan pada MHA dan ditumbuhkan selama 24 jam. Jumlah koloni Fusobacterium nucleatum yang tumbuh pada MHA dihitung dan dinyatakan dengan Colony Forming Unit. Hasil: Didapatkan jumlah kolonisasi Fusobacterium nucleatum yang lebih sedikit pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Simpulan: Kombinasi kalsium hidroksida memiliki efektivitas daya antibakteri terhadap bakteri Fusobacterium nucleatum dimana perbandingan 1:2 lebih efektif dibandingkan dengan perbandingan 1:1,5 dan 1:1