PENGAMATAN IMPAKSI MOLAR KETIGA MESIOANGULAR DENGAN BONE LOSS PADA MOLAR KEDUA MANDIBULAR MELALUI RADIOGRAFIK PANORAMIK

Main Author: ERIKA PRIYANRIDANI, 021511133060
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/78188/1/ABSTRAK_KG.115%2018%20Pri%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78188/2/FULLTEXT_KG.115%2018%20Pri%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/78188/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Gigi impaksi merupakan gigi yang gagal erupsi seutuhnya atau sebagian menuju posisi yang benar pada lengkung rahang. Gigi dengan prevalensi terbanyak kejadian impaksi adalah gigi molar tiga mandibular. Posisi gigi mesioangular dan horizontal merupakan angulasi dengan prevalensi tertinggi adanya impaksi gigi pada molar tiga rahang bawah disertai bone loss. Klasifikasi untuk melihat kedalaman impaksi mengacu pada 3 posisi yaitu posisi A, B, dan C serta hubungannya dengan jarak antara mesiodistal gigi molar kedua dengan ramus mandibular yang mengacu pada 3 kelas, yaitu I, II, dan III berdasarkan klasifikasi Pell dan Gregory. Tujuan: Untuk mengamati impaksi molar ketiga mesioangular dengan bone loss molar kedua mandibular melalui radiografik panoramik menurut klasifikasi Pell dan Gregory. Material & Metode: Jenis penelitian observasional deskriptif ini meggunakan 59 sampel penelitian pada gigi impaksi molar ketiga rahang bawah mesioangular dengan bone loss pada molar kedua yang diamati dari radiografi panoramik yang tercatat di semua pada bulan Januari-Agustus 2018. Data di analisis dengan menggunakan Friedman test. Hasil: Pada impaksi molar ketiga rahang bawah mesioangular dengan bone loss pada molar kedua didapatkan prevalensi IIA sebanyak 55.93%, IA sebesar 25,42%, pada posisi IIB 11,86%, IB presentase sebesar 3,39%, kemudian pada IIC dan IIIA memiliki presentasi yang sama sebesar 1,7%, dan tidak ditemukan gigi impaksi dengan klasifikasi berdasarkan kelas dan posisi IC, IIIB, dan IIIC. Kesimpulan : Prevalensi tertinggi impaksi molar ketiga mesioangular dengan bone loss pada molar kedua klasifikasi Pell dan Gregory di RSGM Unair yaitu pada kelas dan posisi IIA.