PENGARUH VARIASI DOSIS DAN FREKUENSI BIOFERTILIZER TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM HIJAU (Amaranthus tricolor)

Main Author: Riany Dwi Delphia, 081411433006
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/77892/1/MPB%2080-18%20DEL%20P%20-ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/77892/2/MPB%2080-18%20DEL%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/77892/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kombinasi variasi dosis dan frekuensi pemberian biofertilizer terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor) dan nilai RAE (Relative Agronomic Effectiveness). Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap). Dalam penelitian ini, ada 11 perlakuan yang terdiri atas 9 perlakuan (B5F1, B5F2, B5F3, B10F1, B10F2, B10F3, B15F1, B15F2, B15F3) dan 2 perlakuan sebagai kontrol positif (pupuk urea) dan kontrol negatif (tanpa biofertilizer maupun pupuk urea). Dosis biofertilizer yang digunakan yaitu 5ml, 10ml, dan 15 ml per tanaman dengan frekuensi 1 kali, 2 kali, dan 3 kali. Biofertilizer yang digunakan mengandung mikroba fungsional, yaitu Azotobacter, Azospirillum, Bejerinckia, Rhizobium, Bacillus, Pseudomonas, Thrichoderma, Aspergillus, Corynebacterium, Cellulomonas, dan Cytophag. Parameter pertumbuhan tanaman yang diamati terdiri dari tinggi tanaman, panjang akar, jumlah daun, berat basah, dan berat kering tanaman. Data hasil pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering dianalisis menggunakan uji ANOVA (Analysis of Varians) satu arah menggunakan Brown Forshyte dilanjutkan dengan uji Games Howell. Pada parameter panjang akar dianalisis menggunakan Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi variasi dosis dan frekuensi pemberian biofertilizer berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor). Hasil terbaik dari semua parameter didapat dari perlakuan B10F2. Efektivitas tertinggi didapat dari perlakuan B10F2, dengan nilai RAE sebesar 611,53%.