Pengaruh Pemberian Variasi Kombinasi Dosis Pupuk Rhizobium dan Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) di Nganjuk

Main Author: Nandya Lutvita Sutrisno, 081311433009
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/77844/1/MPB%2069-18%20SUT%20P%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/77844/2/MPB%2069-18%20SUT%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/77844/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kombinasi dosis antara pupuk rhizobium dengan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari 18 perlakuan yaitu variasi kombinasi dosis rhizobium 5 mL, 10 mL, 15 mL, 20 mL, dengan pupuk kompos 10 g, 20 g, 30 g, 40 g, K+ (5g pemberian pupuk kimia) dan K- (Tanpa pemberian pupuk). Setiap perlakuan digunakan 3 kali pengulangan dan terdiri dari 5 tanaman. Data dianalisis dengan ANOVA satu arah kemudian dilanjutkan dengan Duncan dan diuji dengan Brown-Forsythe dan dilanjutkan dengan Games Howell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varasi kombinasi dosis pupuk Rhizobium dengan pupuk kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan (tinggi tanaman, berat basah tanaman, dan bintil akar tanaman) dan produktivitas (jumlah polong dan berat basah biji). Tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan R20K40 (Rhizobium 20 mL dengan pupuk kompos 40 g), dengan hasil (74,7 ± 30) cm . Berat basah tanaman tertinggi pada perlakuan R20K40 (Rhizobium 20 mL dengan pupuk kompos 40 g), dengan hasil (21,43 ± 0,3) g. Bintil akar tebanyak pada perlakuan R20K40 (Rhizobium 20 mL dengan pupuk kompos 40 g), dengan hasil (13,2 ± 2,3). Sedangkan produktivitas jumlah polong tertinggi pada perlakuan R20K40 (Rhizobium 20 mL dengan pupuk kompos 40 g), dengan hasil (19,93 ± 0,5). Jumlah berat basah biji pada perlakuan R20K40 (Rhizobium 20 mL dengan pupuk kompos 40 g), dengan hasil (9,67 ± 0,1) g. Hasil tertinggi RAE jumlah polong pada perlakuan R20K40, dengan hasil 242,99 %, dan hasil tertinggi berat basah biji pada perlakuan R20K40, dengan hasil 141,59%.