EFEKTIVITAS TERAPI PEMAAFAN UNTUK MENURUNKAN EMOSI MARAH REMAJA KEPADA ORANGTUA YANG MENELANTARKAN MEREKA DI UPTD KAMPUNG ANAK NEGERI SURABAYA

Main Author: DIMAS RIZTIARDHANA, S.Psi., 111414153034
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/77811/1/abstrak1.pdf
http://repository.unair.ac.id/77811/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/77811/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelantaran terhadap anak dapat menimbulkan rasa marah terhadap orangtua karena kurangnya perhatian yang mereka butuhkan dari figur lekatnyanya, khusunya bagi mereka yang telah menginjak usia remaja. Usia ini identik dengan gejolak emosi yang lebih fluktuatif dibandingkan dengan individu dengan rentang usia yang lain (Santrock, 2007). Terapi pemaafan merupakan salah satu bentuk intervensi yang dapat menurunkan emosi marah. Terapi ini berfokus pada perasaan mendalam individu sebagai korban perlakuan tidak menyenangkan orang lain dan dapat menciptakan kekuatan positif bagi individu yang memberikan maaf (Lamb, 2005). Penelitian ini ingin mencari efektivitas dari terapi pemaafan untuk menurunkan emosi marah remaja pada orangtua yang menelantarkan mereka di UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya. Subyek penelitian adalah 3 orang remaja yang tinggal di UPTD Kampung Anak Negeri yang telah diukur emosi marahnya dengan alat ukur STAXI. Desain penelitian yang digunakan adalah single subject research yaitu desain reversal A-B. Data dianalisis dengan analisis visual dan analisis nonparametrik Wilcoxon sign rank test. Intervensi yang diberikan adalah sebanyak 7 sesi. Hasil penelitian melalui analisis visual menunjukan bahwa secara umum subjek menunjukkan penurunan emosi marah pada orangtua. Nilai signifikanisi dengan Uji Wilcoxon adalah 0,109 yang menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Namun, pengukuran effect size menunjukan angka 0,926 yang berarti terdapat efek yang cukup besar pada terapi pemaafan terhadap penurunan emosi marah remaja pada orangtua. Komponen yang paling banyak mengalami penurunan adalah sub komponen state anger, yaitu pada komponen pengalaman marah