ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN MODIFIKASI MALCOLM BALRIDGE DI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2017

Main Author: ABDUL HAKIM ZAKKIY FASYA, 101614353003
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/77358/1/TKL.%2021-18%20Fas%20a%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/77358/2/TKL.%2021-18%20Fas%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/77358/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR) kasus DBD dilaksanakan sebagai upaya dalam pencegahan dan penanggulangan kasus DBD di Kabupaten Trenggalek. Namun kasus DBD di Kabupaten Trenggalek masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan SKDR DBD berdasarkan modifikasi Malcolm Balridge, berupa komponen faktor risiko, kepemimpinan, manajemen stratejik, manajemen pengetahuan, fokus sumber daya, manajemen proses dan hasil pelaksanaan SKDR DBD di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode evaluatif melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Rancang bangun penelitian menggunakan cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Trenggalek, melibatkan 37 responden yang diambil secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hambatan dalam setiap komponen yang perlu dilakukan perbaikan untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dini dan respons kasus DBD, yaitu keterlambatan pelaporan kasus DBD, perilaku PSN masyarakat masih belum baik, perhatian pimpinan terhadap pemberian insentif/ reward masih belum baik, perlu dilakukan analisis kebutuhan jumlah petugas SKDR DBD di Puskesmas dan Kader Jumantik, hambatan teknologi dalam sistem pelaporan, kompensasi kepada petugas dan kader terutama yang berada di wilayah relatif sulit dan kendala pengelolaan anggaran BOK untuk menunjang pelaksanaan SKDR DBD. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan koordinasi lintas sektor, seperti kerjasama antara Dinas Kesehatan dan Pemerintah Desa untuk pemanfaatan Dana Desa sebagai upaya pemberdayaan Kader Jumantik, dimana Kader Jumantik dapat menjadi pendukung Puskesmas dalam upaya kewaspadaan dini dan respons kasus DBD, sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan kasus DBD di Kabupaten Trenggalek.