KONSENTRASI MICROCYSTIN PADA TAMBAK INTENSIF UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) BANYUWANGI, JAWA TIMUR
Main Author: | FITRI ANISHA KURNIAWATI, 091524153006 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/77161/1/TBPK%2008-18%20Kur%20k%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/77161/2/TBPK%2008-18%20Kur%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/77161/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Fitoplankton dari kelas Cyanophyceae seperti cyanobacteria diketahui dapat memproduksi toksin (cyanotoksin) yang merugikan dalam kegiatan budidaya. Toksin ini termasuk hepatotoksin seperti microcystin. Udang yang menelan cyanotoksin dilaporkan menginduksi enteritis hemocytic, yaitu penyakit di mana lapisan epitel usus tengah rusak dan lapisan mukosa yang sehat digantikan oleh sel-sel nekrotik dan inflamasi pada lapisan hemosit. Maka daripada itu dilakukan penelitian untuk mengetahui konsentrasi microcystin pada tambak intensif udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini menggunakan metode survey atau metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominansi cyanobacteria mempengaruhi konsentrasi toksin microcystin pada sampel yang diamati. Urutan konsentrasi microcystin paling tinggi terdapat pada hepatopankreas, kemudian disusul dengan air media budaya udang (air tambak) dan insang memiliki konsentrasi microcystin paling rendah. Akumulasi toksin microcystin pada organ insang dan hepatopankreas udang vaname juga menunjukkan adanya perubahan histopatologi pada pengamatan preparat histopatologi organ insang dan hepatopankreas.