DAYA ANTIBAKTERI KITOSAN TERHADAP Enterococcus faecalis IN VITRO SEBAGAI BAHAN IRIGASI SALURANAKAR
Main Author: | ADRIANI SARI FADILLAH, 021511133048 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/77089/1/KG.%2086-18%20Fad%20d.pdf http://repository.unair.ac.id/77089/1/KG.%2086-18%20Fad%20d%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/77089/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Enterococcus faecalis merupakan bakteri yang umumnya ditemukan pada perawatan saluran akar yang gagal. Jenis bakteri ini resisten terhadap perawatan dan ditemukan sekitar 24-77% pada kasus infeksi saluran akar. Natrium hipoklorit adalah bahan yang sering digunakan sebagai bahan irigasi namun menyebabkan iritasi jaringan. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan bahan alami alternatif untuk bahan irigasi saluran akar dengan efek antibakteri dan kompatibel dengan jaringan. Kitosan adalah derivate kitin yang merupakan biopolymer alami dan memiliki aktivitas biologis, biokompatibilitas, dan biodegradabilitas. Tujuan: Untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) dari kitosan terhadap Enteroccus faecalis secara in vitro. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Bahan kitosan yang digunakan berasal dari Biotech Surindo yang diencerkan menggunakan asam asetat 2% dan akuades hingga mencapai konsentrasi 2%, 1%, 0,5%, 0,25%, 0,125%, 0,0625%, 0,0312%, 0,0156%. Lalu dilakukan pengkulturan pada media brain heart infusion broth (BHIB) lalu pada nutrien agar dan diinkubasi selama 24 jam kemudian dilakukan perhitungan koloni bakteri dalam satuan CFU/ml. Hasil: Kitosan pada konsentrasi 0,0625% dan 0,03125% menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan bakteri sedangkan pada konsentrasi 0,25% dan 0,125% menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri. Kesimpulan: Kitosan memiliki efek antibakteri pada konsentrasi hambat minimum (KHM) sebesar 0,0625%. dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) pada konsentrasi 0,125% terhadap Enteroccus faecalis.