KEKERASAN TERHADAP TOKOH-TOKOH MARJINAL DALAM NOVEL ENTROK, MARYAM, DAN PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI
Main Author: | CHRISTINE AYU NURCHAYANTI, 121411131099 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/76790/1/FS%20BI%20102%2018%20Nur%20k%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/76790/2/FS%20BI%20102%2018%20Nur%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/76790/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berjudul “Kekerasan terhadap Tokoh-tokoh Marjinal dalam Novel Entrok, Maryam, dan Pasung Jiwa karya Okky Madasari”. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kekerasan terhadap tokoh-tokoh marjinal dalam setiap novel. Objek penelitian ini adalah novel-novel karya Okky Madasari yaitu Entrok (2010), Maryam (2012), dan Pasung Jiwa (2013). Penelitian ini memanfaatkan teori struktur naratif Vladimir Propp. Penelitian ini terdiri dari dua tahap analisis. Diawali dengan analisis mengenai identifikasi kekerasan terhadap tokoh-tokoh marjinal dalam ketiga novel Okky Madasari. Hasil dari identifikasi tersebut menunjukkan adanya fungsi yang berulang terkait kekerasan terhadap tokoh-tokoh marjinal. Kemudian fungsi-fungsi tersebut dirumuskan sesuai dengan urutan kemunculan dalam masing-masing novel sehingga diperoleh makna kekerasan terhadap tokoh-tokoh marjinal dalam Entrok, Maryam, dan Pasung Jiwa. Penelitian ini menemukan adanya lima fungsi terkait kekerasan yang terdapat dalam ketiga novel. Kelima fungsi tersebut adalah: pertama, pembatasan/ tekanan fisik dengan variasi tindakan intimidasi, pengusiran, dan penggusuran; kedua, pemenjaraan; ketiga, penculikan; keempat, tindakan brutal dengan variasi tindakan penganiayaan, penyiksaan, kekerasan seksual, dan penembakan; dan kelima, pembunuhan. Kelima fungsi tersebut muncul dengan jumlah yang berbeda dalam setiap novel. Terdapat persamaan dan perbedaan terkait fungsi dalam ketiga novel. Konsistensi dihadirkan kekerasan dalam ketiga novel Okky Madasari dapat dimaknai bahwa kekerasan akan selalu ada dalam kehidupan manusia.