KONSTRUKSI SOSIAL DALAM KOMEDI TUNGGAL PANDJI PRAGIWAKSONO: KAJIAN WACANA KRITIS

Main Author: RISDIANA NISSA, 121411131068
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/76784/1/FS%20BI%2099%2018%20Nis%20k%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/76784/2/FS%20BI%2099%2018%20Nis%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/76784/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengkaji tentang konstruksi sosial yang terdapat pada komedi tunggal Pandji Pragiwaksono yang berjudul Juru Bicara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur tekstual, kognisi sosial, dan analisis sosial yang terdapat dalam Juru Bicara. Data berupa video yang diubah dalam bentuk transkrip. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode simak bebas libat cakap dan teknik catat. Pada tahap analisis data, penelitian ini menggunakan kajian teori analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk. Analisis dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis tekstual meliputi struktur makro (tematik), supersruktur (skematik), dan struktur mikro (analisis semantik, sintaksis, stilistik, retoris); analisis kognisi sosial; dan analisis sosial meliputi praktik kekuasaan dan akses. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis struktur tekstual, strategi bahasa yang digunakan oleh Pandji Pragiwaksono adalah bahasa sehari-hari yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga mempermudah khalayak untuk memahami kritik terhadap kebijakan pemerintah berdasarkan isu-isu sosial yang diangkat. Selanjutnya, berdasarkan analisis kognisi sosial, konstruksi sosial ini berangkat dari latar belakangnya sebagai pegiat muda yang aktif dalam upaya membangun bangsa dan memiliki maksud mengajak khalayak turut serta bersikap kritis terhadap kinerja pemerintahan. Berdasarkan analisis sosial, diketahui bahwa latar belakang perpolitikan dan akses Pandji Pragiwaksono menguntungkan posisinya untuk mempengaruhi khalayak agar sepakat dengan kritik yang disampaikan dan melakukan perubahan sesuai yang diinginkannya. Dengan demikian, wacana konstruksi sosial ini dimunculkan bukan sebagai pelengkap materi komedi tunggal, melainkan praktik sosial yang digunakan untuk menghegemoni khalayak.