PENGARUH KREDIT SEKTOR MANUFAKTUR, KURS RIIL, SUKU BUNGA RIIL, DAN INVESTASI SEKTOR MANUFAKTUR TERHADAP OUTPUT SEKTOR MANUFAKTUR INDONESIA

Main Author: FRISKA PERMATASARI, 041414453005
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/76757/1/TE.%2008-18%20Per%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/76757/2/TE.%2008-18%20Per%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/76757/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Industrialisasi menjadi salah satu tahap perkembangan ekonomi yang dianggap penting untuk mempercepat kemajuan ekonomi. Proses industrialisasi di Indonesia terjadi sejak 1985, berbagai kebijakan memproteksi perdagangan dan industri seperti penggunaan beamasuk dengan prosentase nominal yang efektif, namun sejak tahun 1993 laju pertumbuhan output di sektor industry manufaktur mulai turun sebelum krisis ekonomi (Tambunan, 2006). Periode 1997 industri Indonesia mengalami perlambatan akibat krisis moneter. Periode tersebut mengakibatkan tingkat ketergantungan yang sangat tinggi terhadap impor barang modal, bahan baku, dan jasa utang luar negeri (Tambunan, 2006). Permasalahan industri Indonesia tidak berhenti pada tahun 1997, namun terus berlanjut hingga tahun 1998. Periode 1998 pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepahaman (Letter of Intent) dengan IMF. Isi perjanjian itu misalnya, liberalisasi ekspor yang berakibat pemenuhan energy dan bahan baku industry semakin sulit (Damayanthi, 2008). Industri nasional juga menghadapi persoalan liberalisasi impor yang berdampak pada kalahnya produk dalam negeri disbanding produk impor yang lebih murah dan berkualitas (Damayanthi, 2008).Tujuan penelitian ini yaitu menguji dan menganalisis pengaruh kredit sektor manufaktur, kur sriil, suku bunga riil, investasi sektor manufaktur terhadap output sektor manufaktur Indonesia, dan menganalisis respon output sektor manufaktur. Metode yang digunakan yaitu VECM dengan periode 2005 kuartal I-2017 kuartal III. Simpulan pertama yaitu kredit manufaktur, FDI manufaktur, kurs riil, dan suku bunga riil signifikan mempengaruhi output sektor manufaktur, dan simpulan kedua yaitu impulse variabel LX1 (FDI sektor manufaktur), X2 (suku bunga riil), LX3 (kredit sektor manufaktur), dan LnX4 (kurs riil) tidak ada yang direspon lebih dari 1 persen.