NILAI DIAGNOSTIK RAPID TEST IMUNOKROMATOGRAFI MENGGUNAKAN ANTIGEN Tp17 UNTUK DETEKSI ANTIBODI TREPONEMAL PADA DARAH DONOR
Main Author: | Dwi Rahayuningsih, 011418156301 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/76607/1/PPDS.PK.%2019-18%20Rah%20n%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/76607/2/PPDS.PK.%2019-18%20Rah%20n.pdf http://repository.unair.ac.id/76607/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pendahuluan Penularan sifilis melalui darah donor membuat WHO merekomendasikan pemeriksaan antibodi treponemal pada seluruh darah donor. Antibodi treponemal terbentuk terhadap antigen membran lipoprotein Tp15, Tp17, dan Tp47 bakteri T.pallidum. Antigen Tp17 disebutkan berperan penting dalam patogenesis sifilis. Metode CLIA menggunakan antigen Tp17 menunjukkan nilai diagnostik yang sangat baik. Rapid test imunokromatografi menggunakan antien Tp17 telah tersedia namun nilai diagnostiknya belum pernah dipublikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai diagnostik rapid test imunokromatografi menggunakan antigen Tp17 untuk deteksi antibodi treponemal darah donor. Metode Total 100 sampel serum dengan antibodi treponemal reaktif (n=66) dan nonreaktif (n=34) metode ELISA/CLIA di UTD PMI Kota Surabaya, Kota dan Kab. Mojokerto, Kab. Sidoarjo dari bulan Mei 2018-Agustus 2018 diperiksa dengan rapid test imunokromatografi menggunakan antigen Tp17 (StandardTM Q Syphilis Ab, Standard Biosensor) dan baku emas uji Fluorescent Treponemal Antibody Absorption /FTA-ABS (EUROIMMUN, AG). Hasil dan Pembahasan Uji Kappa Cohen menunjukkan kesesuaian sedang dan signifikan (k=0,477 p=0,000) antara rapid test imunokromatografi terhadap IgG anti-treponemal FTAABS (IgM anti-treponemal FTA-ABS non-reaktif pada seluruh sampel). Sensitivitas sebesar 69,8% dan spesifisitas 81%. Sensitivitas yang tidak tinggi diduga karena penggunaan satu antigen tunggal (Tp17), penurunan IgG anti-Tp17 pada pendonor pasca terapi, dan perbedaan baku emas dengan penelitian lain (FTA-ABS dengan TPHA). Saran Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan TPHA yang rutin dipakai sebagai rapid test konfirmasi, Western Blot untuk mengetahui kemungkinan adanya antibodi selain anti-Tp17, dan uji non-treponemal untuk mengetahui aktivitas penyakit.