ANALISIS PENJAMINAN MUTU PEMERIKSAAN DAN PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI RISIKO TINGGI (Studi di Kabupaten Bojonegoro)

Main Author: MIELKA RATNA KUSUMA WARDHANI, NIM.: 1016144530L6
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/76375/1/TKA%2039_18%20War%20a%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/76375/2/TKA%2039_18%20War%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/76375/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Proporsi kematian jemaah haji risti di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2015 hingga 2017 selalu di atas indikator umum pelayanan kesehatan haji berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 442 tahun 2009 yaitu rata-rata sebesar 7‰. Perlu dilakukan penelitian untuk penjaminan mutu pemeriksaan dan pembinaan kesehatan untuk menurunkan proporsi kematian dengan beracuan pada Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan jemaah haji risti di Puskesmas Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling sebanyak 17 Puskesmas dan convenience sampling pada 72 jemaah haji. Responden dalam penelitian ini adalan anggota Tim Pemeriksa Kesehatan Haji (TPKH) dan jemaah haji pada tahun 2016 dan tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tidak ada perbedaan jumlah usia jemaah haji risti < 60 tahun dan ≥ 60 tahun, tidak ada perbedaan jumlah jenis kelamin pria dan wanita, tingkat pendidikan terbanyak adalah SD, status risti jemaah haji sebagian besar adalah kuning (usia <60 tahun+sakit), dan status istithah kesehatan sebagian besar adalah memenuhi syarat istithaah kesehatan dengan pendampingan, terdapat dua kendala dalam kepercayaan (belief), dan 3 (tiga) kendala dalam perilaku (behavior), 2) kebijakan dan standar pelayanan penyelenggaraan ibadah haji di Kabupaten Bojonegoro dijalankan sesuai kebijakan pemerintah pusat, 3) masalah kualitas yang dihadapi sebagian besar terjadi pada pemeriksaan kesehatan tahap kedua, 4) perencanaan pembinaan kesehatan jemaah haji yang masih bermasalah adalah terkait metode dan waktu pelaksanaannya, 5) pembinaan kesehatan jemaah haji yang belum terlaksana dengan baik adalah pada pembinaan masa tunggu, 6) hasil penilaian kembali jemaah haji di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2016 dan 2017 menggambarkan setiap tahun selalu ada jemaah haji yang mengalami tunda berangkat karena kondisi kesehatan yang tidak optimal, 7) ditemukan 1 (satu) jemaah haji tidak laik terbang pada tahun 2016. Upaya penjaminan mutu pemeriksaan dan pembinaan kesehatan dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi istithaah kesehatan kepada jemaah haji, persiapan petugas pelaksana pelayanan kesehatan jemaah haji, pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dan peningkatan koordinasi lintas sektor ditingkat pusat maupun daerah.