UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KONSELING DAN TES HIV SUKARELA PADA MASYARAKAT BERISIKO TERINFEKSI HIV BERDASARKAN GAP ANALYSIS MODEL SERVQUAL (Studi di Puskesmas Putat Jaya dan Perak Timur Kota Surabaya

Main Author: SUDIRMAN, NIM.: 101614453001
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/76355/1/TKA%2037_18%20Sud%20u%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/76355/2/TKA%2037_18%20Sud%20u.pdf
http://repository.unair.ac.id/76355/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan AIDS. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh dengan kumpulan gejala yang dikenal sebagai Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Salah satu program yang dilaksanakan Pemerintah untuk mencegah penularan HIV/AIDS adalah pelayanan Konseling dan Tes HIV (KTHIV). Service quality (kualitas pelayanan) adalah ukuran seberapa baik suatu pelayanan menemui kecocokan dengan harapan klien dengan penilaian 5 gap dalam membandingkan harapan klien dengan kinerja pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah menyusun rekomendasi upaya peningkatan pelayanan konseling dan tes HIV sukarela pada kelompok masyarakat yang berisiko terinfeksi HIV berdasarkan Gap Analysis Model Servqual di Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif menggunakan pendekatan observational analytic dengan rancang bangun cross sectional. Subjek yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 93 orang klien dan 16 orang petugas di Puskesmas. Pengelolaan dan analisis data menggunakan aplikasi komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan antara persepsi kepala Puskesmas terhadap harapan klien dengan harapan klien (gap 1) tidak signifikan berbeda (P = 0,798 dengan besaran gap – 0,03. kesenjangan antara persepsi kepala Puskesmas terhadap harapan klien pada pelayanan KTS HIV dengan kualitas spesifikasi pelayanan KTS HIV (Standar Pelayanan KTS HIV atau gap 2) tidak signifikan berbeda (P = 0,275) dengan besaran gap – 0,04. Kesenjangan antara pemberian pelayanan KTS HIV dengan kualitas spesifikasi pelayanan KTS HIV (Kinerja Pelayanan KTS HIV atau gap 3) signifikan berbeda (P = 0.000) dengan besaran gap – 0,02. Kesenjangan antara penilaian klien terhadap pelayanan KTS HIV dengan harapan klien pada pelayanan (Kualitas Pelayanan atau gap 5) signifikan secara statistik (P = 0.000) dengan besaran gap – 0,28. Kesimpulan: Terdapat kesenjangan yang tidak signifikan berbeda pada gap 1 (pengetahuan pelayanan KTS HIV) degan nilai gap yang negatif. Terdapat kesenjangan yang tidak signifikan berbeda pada gap 2 (standar pelayanan KTS HIV) degan nilai gap yang negatif. Terdapat kesenjangan yang signifikan berbeda pada kinerja pelayanan KTS HIV (gap 3) dengan nilai gap yang negatif. Terdapat kesenjangan yang signifikan berbeda pada kualitas pelayanan KTS HIV (gap 5) dengan nilai gap yang negatif.