FAKTOR RISIKO KEKAMBUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA DI KOTA SURABAYA
Main Author: | MELYANA, 101514553002 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/76331/1/TEP.%2024-18%20Mel%20f%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/76331/2/TEP.%2024-18%20Mel%20f.pdf http://repository.unair.ac.id/76331/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang hingga saat ini menjadi beban masalah kesehatan yang cukup besar di masyarakat Indonesia. Kota Surabaya tercatat sebagai wilayah dengan kasus TB Paru tertinggi di Jawa Timur. Kasus TB Paru kambuh di Kota Surabaya mengalami peningkatan dari 139 kasus pada tahun 2015 menjadi 167 kasus pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kekambuhan TB Paru dewasa di Kota Surabaya tahun 2011-2016. Penelitian merupakan penelitian observasional analitik dengan design potong lintang. Penelitian dilakukan di Kota Surabaya dengan menggunakan data sekunder dari sistem surveilans TB tahun 2011-2016. Analisis yang digunakan adalah regresi logistik sederhana dan regresi logistik ganda. Sebanyak 2.126 pasien TB Paru dewasa Kota Surabaya tahun 2011-2016 berhasil dikumpulkan datanya pada penelitian ini. p=0,017 (PR=1,022; 95% CI = 1,004 – 1,041), DM dengan p=0,001 (PR = 2,915; 95% CI = 1,556 – 5,462), dan HIV positif dengan p=0,047 (PR = 17,411; 95% CI = 1,037 – 292,337). Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kota Surabaya perlu memberikan perhatian khusus pada pasien TB dengan DM dan HIV. Sosialisasi dan edukasi dalam rangka meningkatkan kesadaran pasien TB dalam mendeteksi dini DM dan HIV dapat dilakukan untuk menunjang program kolaborasi pengendalian TB-DM dan TB-HIV.