PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI DAN KERAGAMAN PANGAN BALITA, SERTA TINGKAT KETAHANAN PANGAN KELUARGA BALITA STUNTING DAN NON-STUNTING DI KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) KABUPATEN BANGKALAN

Main Author: ULUL AZMY, 101411233012
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/76325/1/KKC%20KK%20FKM.GZ%2021%20-%2018%20Azm%20p-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/76325/2/KKC%20KK%20FKM.GZ%2021%20-%2018%20Azm%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/76325/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Masalah kekurangan gizi yang umum terjadi di masyarakat karena masalah asupan makan dan ketersediaan pangan di keluarga yang tergolong masih kurang. Melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dapat menurunkan angka krisis pangan dan membangun kemandirian pangan masyarakat sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga, keragaman pangan, dan mengatasi masalah gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat konsumsi zat gizi dan keragaman pangan balita stunting dan nonstunting, serta tingkat ketahanan pangan keluarga balita stunting dan non-stunting di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kabupaten Bangkalan. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain case-control. Kelompok kasus adalah balita stunting usia 24 – 59 bulan, sedangkan kelompok kontrol adalah balita normal menurut TB/U yang berusia 24 – 59 bulan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bangkalan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 24 untuk setiap kelompok kasus dan kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan meggunakan metode recall selama 3 kali, metode SQ-FFQ (Semi-Quantitatif Food Frequency Questionnaire), dan US’ Household Food Security Survey Module (US-HFSSM). Analisis data yang digunakan adalah uji ttest, korelasi Spearman, dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat konsumsi energi (p=0,076), protein (p=0,073), lemak (p=0,12), karbohidrat (p=0,067), zink (p=0,24), zat besi (p=0,32), dan vitamin A (p=0,41) antara balita stunting dan balita non-stunting. Tidak ada perbedaan keragaman pangan (p=0,79) antara balita stunting dan balita non-stunting di KRPL dan tidak ada perbedaan tingkat ketahanan pangan keluarga balita stunting dan balita non-stunting di KRPL. Kesimpulan dalam penelitian menunjukkan KRPL memberikan kesetaraan terhadap konsumsi, keragaman pangan, dan ketahanan pangan keluarga yang berada di kawasan tersebut sehingga tidak ada perbedaan antara balita stunting dan balita non-stunting yang berada pada KRPL. Selanjutnya KRPL perlu dilakukan pengembangan tanaman dan ternak yang sesuai kebutuhan masyarakat.