HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DAN COPING STRATEGY DENGAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA YANG BEKERJA SEKTOR INFORMAL DI WILAYAH KOTA SURABAYA (Studi penelitian di Kelurahan Sidotopo)

Main Author: RENATA SASKIA NURKUSUMA PUTRI, 101411231014
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/76286/1/KKC%20KK%20FKM.GZ%2012%20-%2018%20Put%20h-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/76286/2/KKC%20KK%20FKM.GZ%2012%20-%2018%20Put%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/76286/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Sektor informal merupakan sektor yang tidak terorganisasi, tidak teratur, dan kebanyakan legal tetapi tidak terdaftar Penyediaan lapangan kerja bagi masyakat yang terbatas menyebabkan adanya peningkatan kerja sektor informal untuk dijadikan alternatif pemenuhan sosial ekonomi. Rumah tangga yang bekerja di sektor informal berkaitan dengan adanya pendidikan yang rendah dan pendapatan yang tidak menentu yang mampu mempengaruhi ketahanan pangan dan status gizi balita serta melakukan beberapa upaya mempertahankan kondisi pangannya. Tujuan penelitian ini adalah mengalisis hubungan ketahanan pangan rumah tangga dan coping strategy dengan status gizi balita pada keluarga yang bekerja di sektor informal di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Besar sampel sebanyak 72 rumah tangga. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling.. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner US-HFSSM, RSCI, formulir recall 2x24 jam. Hasil penelitian dianalisis dengan uji korelasi spearman dan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik rumah tangga yang memiliki hubungan signifikan dengan ketahanan pangan adalah pendidikan orang tua (p=0,000 dan p=0,001), pendapatan (p=0,004) dan jumlah anggota rumah tangga (p=0,004), sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan pekerjaan orang tua (p=0.430 dan p=0,164) dan pengeluaran konsumsi pangan (p=0,293) dengan ketahanan pangan. Ketahanan pangan memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi balita (p=0,029) dan coping strategy (p=0,000), namun coping strategy tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi balita (p=0,623). Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah terdapat hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi balita. Oleh karena itu, perlu adanya upaya peningkatan ekonomi kreatif dengan kerja sama dari isntansi terkait dalam meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi balita.