ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS UDARA DI LINGKUNGAN KERJA TAMBANG BAWAH TANAH, STATUS FAAL PARU, DAN KELUHAN PERNAPASAN PADA PEKERJA
Main Author: | MUHAMMAD ADAM ARDIANSYAH, 101411133010 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/76043/1/KKC%20KK%20FKM%20345%20-%2018%20Ard%20a-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/76043/2/KKC%20KK%20FKM%20345%20-%2018%20Ard%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/76043/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Kualitas udara merupakan salah satu aspek penting dalam tambang bawah tanah. Beberapa parameter kualitas udara tambang bawah tanah memiliki dampak kesehatan. Pekerja yang berada di tambang bawah tanah dan terpapar pencemar secara terus menerus akan berdampak pada status faal paru dan keluhan pernapasan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan kualitas udara di lingkungan kerja tambang bawah tanah dengan status faal paru dan keluhan pernapasan pada pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini ada 40 pekerja, diambil secara acak menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data meliput kualitas fisik udara (suhu dan kelembapan), parameter kualitas udara (debu respirabel, debu inhalabel, SO2, NOx, CO, O2, dan DPM), Karakteristik pekerja (usia, masa kerja, lama kerja, frekuensi bekerja, kebiasaan berolahraga, penggunaan APD, dan kebiasaan merokok), status faal paru, dan keluhan pernapasan. Hasil penelitian menunjukkan kadar DPM di area terpapar masih belum memenuhi baku mutu sedangkan di area tidak terpapar sudah sesuai. Hasil uji statistik menggunakan uji spearman menunjukkan variabel yang berhubungan dengan status faal paru adalah kadar DPM (p=0,001), kebiasaan olahraga (p=0,014), penggunaan APD (p=0,007), dan kebiasaan merokok (p=0,000). Lalu untuk variabel yang berhubungan dengan keluhan pernapasan adalah kadar DPM (p=0,000), kebiasaan olahraga (p=0,001), penggunaan APD (p=0,001), kebiasaan merokok (0,002), dan status faal paru (p=0,000). Dalam penelitian juga dilihat perbedaan status faal paru dan keluhan pernapasan pekerja antara kelompok terpapar dan tidak terpapar dengan menggunakan uji mann Whitney yang hasilnya terdapat perbedaan status faal paru (p=0,000) dan keluhan pernapasan (p=0,002) antara kelompok pada area terpapar dan area tidak terpapar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status faal paru berhubungan dengan kadar DPM, dan keluhan pernapasan pada pekerja. Sementara keluhan pernapasan pada pekerja berhubungan dengan dan. Sehingga pada tambang bawah tanah harus memiliki sistem ventilasi yang baik dan pengendalian berkala terhadap kadar DPM. Bagi pekerja dianjurkan tidak merokok dan berolahraga.