HUBUNGAN ANTARA PENDERITA PENYAKIT TB PARU DENGAN EMOTIONAL DISTRESS DI PUSKESMAS TANAH KALI KEDINDING
Main Author: | DYCKA WIDYASTI GENATHA, 101411131010 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/76023/1/KKC%20KK%20FKM.306-18%20Gen%20h%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/76023/2/KKC%20KK%20FKM.306-18%20Gen%20h%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/76023/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Sebanyak 11,6% penduduk Indonesia yang berumur 15 tahun ke atas mengalami emotional distress. Salah satu faktor penyebab emotional distress adalah menderita penyakit tertentu. Penyakit TB menempati peringkat kedua sebagai penyebab kematian terbanyak di perkotaan dan peringkat ketiga di pedesaan. Tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan antara penderita penyakit TB paru dengan emotional distress di Puskesmas Tanah Kali Kedinding. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah sebagian penderita TB paru di Puskesmas Tanah Kali Kedinding, yaitu sebanyak 44 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data primer didapatkan dari pengisian kuesioner mengenai karakteristik serta SRQ-20 untuk mengetahui kondisi kesehatan mental emosional responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univariate dan bivariate dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 44 responden, terdapat 24 (54,50%) responden yang mengalami emotional distress. Sebagian besar penderita penyakit TB paru yang mengalami emotional distress berada pada kelompok umur > 55 tahun, berjenis kelamin perempuan, berpendidikan rendah, tidak bekerja, menikah, menderita < 3 penyakit, dan telah menderita penyakitnya < 6 bulan. Tidak ada hubungan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan, dan lama menderita penyakit dengan emotional distress. Ada hubungan antara jumlah penyakit yang diderita responden dengan emotional distress. Upaya promosi kesehatan mental perlu diintegrasikan dengan program penyakit TB paru agar mengurangi penderitaan pasien dan dampak emotional distress pada saat masa pengobatan.