ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI FAST FOOD PADA SISWA - SISWI DI SMA NEGERI “X” SURABAYA
Main Author: | GHEA KUSGANDARI, 101411131017 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/75991/1/KKC%20KK%20FKM%20332%20-%2018%20Kus%20a-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/75991/2/KKC%20KK%20FKM%20332%20-%2018%20Kus%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/75991/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Era Globalisasi menciptakan kondisi yang konsumeristik dan gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Masyarakat terutama remaja usia sekolah menengah atas lebih memilih mengkonsumsi fast food karena dinilai lebih praktis dan tidak menghabiskan banyak waktu ditengah padatnya aktivitas. Mengkonsumsi fast food dengan frekuensi yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan seperti risiko obesitas dan penyakit degeneratif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi fast food pada siswa – siswi di SMA Negeri “X” Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, bersifat analitik observasional dan menggunakan desain penelitian cross sectional. Responden dalam penelitian ini berjumlah 85 orang dari total populasi yang berjumlah 377 orang. Responden melakukan pengisian kuesioner dengan teknik selfadministered quetionnaire. Variabel dependen dalam penelitian ini ialah perilaku konsumsi fast food, sedangkan variabel independennya antara lain, karakteristik siswa – siswi (jenis kelamin, uang saku, dan alat transportasi sehari – hari), niat, dukungan sosial, akses informasi, otonomi pribadi, dan situasi yang mendukung aksi. Hasil uji regresi logistik sederhana menunjukkan bahwa uang saku (p=0,008), niat (p=0,010), dukungan sosial (p=0,000493), otonomi pribadi (p=0,000669), dan situasi yang mendukung aksi (p=0,0000002) berpengaruh terhadap perilaku konsumsi fast food, sedangkan jenis kelamin (p=0,201), alat transportasi sehari – hari (p=0,165), dan akses informasi (p=0,956) tidak berpengaru terhadap perilaku konsumsi fast food. Sekolah tempat siswa – siswi belajar perlu memberikan pendidikan kesehatan khususnya yang berhubungan dengan konsumsi makanan sehat. Sekolah dapat mengajukan kerjasama dengan Puskesmas atau Dinas Kesehatan yang berada di wilayah tersebut untuk membantu melaksanakan upaya promosi kesehatan di sekolah. Pendidikan kesehatan di sekolah bertujuan agar siswa – siswi mengurangi perilaku konsumsi fast food yang berlebihan dan beralih mengkonsumsi makanan yang lebih sehat. Selain itu, orang tua juga perlu melakukan pengawasan penggunaan uang saku dan menyediakan makanan sehat bagi putra – putrinya.