EVALUASI COVERAGE SURVEY IMUNISASI MEASLES RUBELLA DI PUSKESMAS KEDUNGDORO KOTA SURABAYA
Main Author: | AYU FITRIANSYAH, 101411131141 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/75970/1/KKC%20KK%20FKM%20331%20-%2018%20Fit%20e-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/75970/2/KKC%20KK%20FKM%20331%20-%2018%20Fit%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/75970/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Imunisasi Measles Rubella (MR) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang agar terhindar dari Penyakit Campak dan Rubella. Cakupan Imunisasi MR yang tinggi akan menurunkan kejadian Penyakit Campak dan Rubella. Cakupan imunisasi dapat diukur melalui survei. Survei cakupan Imunisasi MR digunakan untuk memvalidiasi hasil laporan rutin imunisasi dan menyediakan informasi tambahan seperti faktor yang berhubungan dengan status Imunisasi MR. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi program Imunisasi MR menggunakan metode coverage survey di Puskesmas Kedungdoro Kota Surabaya. Penelitian dilakukan dengan rancang bangun cross sectional study. Sampel penelitian sebesar 132 anak usia 9 bulan-35 bulan. Penentuan sampel dengan menggunakan teknik Probability Proportional to Size (PPS). Variabel dalam penelitian ini yaitu karakteristik ibu, karakteristik anak, kepemilikan Buku KIA/KMS, kualitas pencatatan data, kepercayaan ibu, tradisi masyarakat, dukungan keluarga, kepuasan pelayanan imunisasi, sikap petugas, dan status Imunisasi MR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil survei cakupan dengan laporan rutin Imunisasi MR. Hasil survei cakupan Imunisasi MR saat bayi sebesar 76,8% (66,7%-87,0%) dan Imunisasi MR Booster sebesar 39,7% (28,6%- 50,8%). Kualitas pencatatan data Imunisasi MR memiliki tingkat keakuratan data yang rendah yaitu 60,2% (50,0%-69,4%). Variabel yang berhubungan dengan status Imunisasi MR pada anak hanya kepercayaan ibu (p=0,002; 95% CI=1,68- 3,27). Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih rendahnya mutu pencatatan dan pelaporan Imunisasi MR dan masih banyak anak yang belum mendapatkan Imunisasi MR di Puskesmas Kedungdoro. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan sistem pemberian pencatatan dan pelaporan khususnya pencatatan di buku kohort serta peningkatan kinerja petugas kesehatan melalui pelatihan selfleadership untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya Imunisasi MR.