ANALISIS CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK (CPPB) PADA PRODUKSI TAHU, KUALITAS MIKROBIOLOGI DAN KIMIA TAHU SERTA KUALITAS AIR LIMBAH YANG DIHASILKAN DI INDUSTRI INDUSTRI RUMAH TANGGA “X” DI JOMBANG
Main Author: | ZAMIA FLORIDIANA, 101411131006 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/75824/1/KKC%20KK%20FKM.288-18%20Flo%20a%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/75824/2/KKC%20KK%20FKM.288-18%20Flo%20a%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/75824/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Keamanan pangan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan, salah satunya terkait rendahnya pengetahuan, keterampilan dan tanggung jawab produsen pangan tentang mutu dan keamanan pangan.Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh industri rumah tangga di seluruh mata rantai produksi mulai dari bahan baku sampai produk akhir. Produk tahu memiliki daya simpan yang singkat sehingga produsen dapat menambahkan bahan tambahan pangan. Selain produk tahu, produk sampingan dari industri rumah tangga tahu adalah air limbah yang juga perlu diperhatikan. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah total populasi yaitu 20 pekerja penjamah makanan dan sampel bahan yang diuji yaitu air, tahu, dan air limbah. Data yang tersedia disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CPPB di Industri Rumah Tangga “X” mendapat nilai cukup (72%). Kualitas mikrobiologi tahu adalah negatif Salmonella sp. dan Staphylococcus aureus, serta melebihi batas maksimal dari Angka Lempeng Total (ALT). Kualitas kimia tahu adalah negatif formlain dan boraks. Kualitas kimia air limbah memenuhi variabel TSS dan melebihi batas maksimal dari pH, BOD dan COD. Saran kepada industri rumah tangga adalah memberikan pelatihan tentang higiene sanitasi makanan kepada penjamah makanan, memberikan arahan kepada penjamah makanan tentang pemakaian Alat Pelindung Diri, memperhatikan sanitasi lingkungan produksi, melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala terkait dengan kualitas kimia dan bakteriologis air, air limbah, produk tahu yang dihasilkan, dan meningkatkan pengolahan air limbah.