ANALISIS PERILAKU AMAN PADA TENAGA KERJA DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR-BASED SAFETY (Studi di Bagian Boneless PT Phalosari Unggul Jaya Unit 2 Jombang, Jawa Timur)
Main Author: | MUHAMAD FAISAL ARRIWIBOWO, 101411535032 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/75651/1/PSDKU.FKM.%2022-18%20Arr%20a%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/75651/2/PSDKU.FKM.%2022-18%20Arr%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/75651/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- PT Phalosari Unggul Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perunggasan dan rumah potong ayam. Di bagian boneless terdapat proses boneless, skinless, cutting, dan packing. Data kasus kecelakaan kerja perusahaan menunjukkan bahwa terdapat frekuensi angka kejadian kecelakaan kerja di bagian boneless yang lebih besar dibandingkan bagian lainnya. Hal ini disebabkan oleh faktor penyebab dasar yaitu perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perilaku aman pada tenaga kerja dengan pendekatan Behavior-Based Safety pada tahapan define dan observe dalam The DO IT Process dengan model ABC (Activator, Behavior, Consequence). Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh tenaga kerja di bagian boneless PT Phalosari Unggul Jaya Unit 2. Sampel penelitian adalah total populasi sebanyak 30 pekerja. Variabel penelitian adalah activator (pengetahuan tentang faktor bahaya dan perilaku aman, awareness/kesadaran, persepsi tentang bahaya dan risiko kecelakaan kerja, motivasi untuk berperilaku aman, kebutuhan selamat, peran manajemen, peraturan perusahaan tentang K3, dan pelatihan K3), behavior, dan consequence (positive dan negative reinforcement, punishment). Data didapatkan dengan cara wawancara, pengisian kuesioner, dan observasi secara langsung kepada tenaga kerja. Data yang didapat kemudian dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86,7% tenaga kerja memiliki pengetahuan baik; 56,7% tenaga kerja memiliki kesadaran baik; 73,3% tenaga kerja memiliki persepsi baik; 60% tenaga kerja memiliki motivasi baik; 60% tenaga kerja menyatakan kebutuhan selamat terpenuhi; 93,3% tenaga kerja menyatakan ada dan berlaku peraturan K3 di perusahaan; 13,3% tenaga kerja pernah mendapatkan positive reinforcement; 30% tenaga kerja pernah mendapatkan punishment; dan telah berperilaku aman dalam bekerja. Untuk meningkatkan perilaku aman, pihak perusahaan perlu memberikan pelatihan untuk seluruh tenaga kerja, penerapan SOP secara konsisten, evaluasi dan monitoring perilaku tenaga kerja, dan penerapan program Behavior-Based Safety.