HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN DENGAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK (CPPB) PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DI KAMPUNG KUE SURABAYA

Main Author: MAYA AMELIA, 101411231019
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/75611/1/KKC%20KK%20FKM.270-18%20Ame%20h%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/75611/2/KKC%20KK%20FKM.270-18%20Ame%20h%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/75611/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Proses produksi yang baik bertujuan agar produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi Pengetahuan dan sikap penjamah makanan dapat mempengaruhi perilaku penjamah makanan saat proses produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB). Penelitian ini merupakan penelitian observasional, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 38 orang penjamah makanan, diambil secara acak menggunakan random sampling. Pengumpulan data meliputi wawancara menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap terkait keamanan pangan serta pengamatan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar penjamah makanan memiliki pengetahuan yang baik (81,58%), sikap yang cukup (55,26%) sedangkan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) masuk kategori buruk (89,47%). Terdapat hubungan antara sikap (p=0.018) dan pelatihan (p=0,000) dengan cara produksi pangan yang baik sedangkan tidak ada hubungan antara pengetahuan (p=0,329) dengan cara produksi pangan yang baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin baik sikap penjamah makanan maka semakin baik pula Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB). Namun semakin baik pengetahuan penjamah makanan maka Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB ) semakin buruk. Penjamah makanan pada industri rumah tangga perlu memperhatikan kebersihan ruang produksi dan menggunakan pakaian kerja seperti celemek, penutup kepala dan penutup mulut. Penjamah makanan yang telah memiliki sertifikat keamanan pangan dapat melakukan sharing kepada penjamah makanan lainnya. Selain itu dapat dilakukan usulan kepada Dinas Kesehatan untuk memberikan pelatihan secara berkala.