APLIKASI PROPENSITY SCORE MATCHING PADA KASUS PNEUMONIA BALITA DI PUSKESMAS SEMEMI SURABAYA
Main Author: | YULI PUSPITA DEVI, 101411131157 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/75577/1/KKC%20KK%20FKM.263-18%20Dev%20a%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/75577/2/KKC%20KK%20FKM.263-18%20Dev%20a%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/75577/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pneumonia adalah penyebab dari 15% kematian balita pada tahun 2015 diperkirakan sebanyak 922.000 balita di dunia. Kasus penemuan pneumonia balita di Jawa Timur tertinggi kedua yaitu sebesar 96.087 balita tahun 2015, sedangkan kasus pneumonia tertinggi di Surabaya terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sememi sebesar 281 kasus. Banyaknya kasus pneumonia sehingga perlu adanya upaya untuk mengetahui pengaruh suatu prediktor. Propensity score matching (PSM) merupakan metode yang dapat meminimalisir pengaruh variabel yang diduga sebagai confounding. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metode propensity score matching pada kasus pneumonia balita di Puskesmas Sememi Surabaya dengan mengontrol variabel yang dianggap confounding. Jenis penelitian yang digunakan secara cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah balita kasus pneumonia yang diambil dengan teknik sistematik random sampling. Besar sampel penelitian adalah 61 responden. Metode yang digunakan dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan uji kesetimbangan kovariat (pvalue= 0,280). Terdapat perbedaan nilai risiko pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kasus pneumonia balita sebelum PSM (p-value=0,001; exp (B)=5,417) dan setelah PSM (p-value=0,033; exp (B)=6,375). Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yaitu uji kesetimbangan kovariat setelah PSM menunjukkan bahwa kovariat tidak berpengaruh yang berarti sudah dikendalikan. Pemberian ASI eksklusif berpengaruh terhadap kasus pneumonia balita dengan kovariat status gizi, pekerjaan ibu, pendidikan terakhir ibu, berat badan lahir, dan status imunisasi dasar balita. Maka hal yang disarankan dalam penelitian yaitu perlu adanya kebijakan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif agar kasus pneumonia dapat dicegah. Selain itu, PSM dapat dikembangkan pada penelitian dengan variabel yang jarang dilakukan sehingga pengendalian variabel confounding sangat dibutuhkan.