Budaya Strategis sebagai Faktor Penyebab Kontinuitas Penggunaan Drones dalam Invasi-Invasi Amerika Serikat Paska Peristiwa 9/11
Main Author: | Fitra Shaumi Azzahra, 071411231034 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/75498/1/ABSTRAK_Fis.HI.50%2018%20Azz%20b.pdf http://repository.unair.ac.id/75498/2/FULLTEXT_Fis.HI.50%2018%20Azz%20b.pdf http://repository.unair.ac.id/75498/3/JURNAL_Fis.HI.50%2018%20Azz%20b.pdf http://repository.unair.ac.id/75498/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Amerika Serikat merupakan negara dengan kapabilitas teknologi militer terbaik di dunia yang telah mengembangkan dan menggunakan teknologi drones jauh lebih awal daripada negara – negara lain. Drones dipercayai sebagai alat yang dapat membantu Amerika Serikat dalam membuat invasi – invasinya jauh lebih efektif, cepat dan berbiaya rendah. Keefektifan tersebut terbukti dalam invasi – invasi sepanjang tahun 1990-2003 walau pada akhirnya kritik terhadap drones mulai terlihat paska tragedi 11 September 2001 atau 9/11. Kehadiran kelompok teroris yang dibawakan oleh 9/11 membuat teknologi drones tidak lagi efektif di mata para penstudi perang dan strategi karena berulang kali gagal membantu dalam mencapai tujuan politik dalam perang. Hal ini terjadi karena secara mendasar kelompok teroris memiliki karakteristik yang berbeda dengan musuh musuh Amerika sebelumnya yang merupakan aktor – aktor terlegitimasi dengan kepentingan yang tersentral. Namun, di balik kemunculan kritik negatif tersebut Amerika tetap menggunakan drones. Penggunaannya justru semakin meningkat dalam segi kuantitas dan frekuensinya. Penelitian ini berupaya untuk membuktikan bahwa ketetapan penggunaan drones disebabkan oleh membudayanya nilai Casualty Aversion dan Technology Fetishism dalam struktur kemiliteran Amerika Serikat dengan cara menunjukan diskursus yang dipahami oleh aktor aktor kemiliteran utama Amerika. Penelitian ini kemudian memperlihatkan bahwa adanya diskursus yang terkonstitusi dalam satu struktur pemahaman kolektif tersebut mampu membatasi pilihan Amerika dalam berperang sehingga membuat teknologi drones sebagai satu satunya pilihan paling rasional bagi Amerika Serikat.