KOMPARASI METODE SARIMA DAN PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTERS PADA JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN SIDOARJO

Main Author: KHURIL EKA OKTAVIASARI, 101411131003
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/75168/1/KKC%20KK%20FKM%20249%20-%2018%20Okt%20k-%20Abstract.pdf
http://repository.unair.ac.id/75168/2/KKC%20KK%20FKM%20249%20-%2018%20Okt%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/75168/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Peramalan merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk memprediksi suatu kejadian yang akan terjadi di masa depan. Metode peramalan dengan melakukan analisis suatu variabel waktu disebut metode hubungan time series. Time Series memiliki beberapa metode diantaranya ARIMA, pemulusan eksponensial, dan proyesi tren. Metode ARIMA dikhususkan kembali menjadi metode SARIMA karena memiliki unsur musiman. Salah satu metode pemulusan eksponensial untuk pola data musiman yaitu Holt-Winters. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sesuai digunakan untuk metode SARIMA dan Holt-Winters karena memiliki unsur musiman. Penelitian ini bertujuan membandingkan metode SARIMA dan pemulusan eksponensial Holt-Winters untuk mengetahui metode mana yang memiliki ketepatan hasil peramalan dengan tingkat kesalahan terkecil pada hasil peramalan jumlah penderita DBD di Kabupaten Sidoarjo tahun 2018-2019. Penelitian ini adalah penelitian unobstructive atau non-reaktif. Data yang digunakan adalah data sekunder bulanan jumlah penderita DBD di Kabupaten Sidoarjo yang tercatat dan dilaporkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. Variabel bebas penelitian ini adalah jumlah penderita DBD. Hasil peramalan pada metode SARIMA didapatkan model terbaik ARIMA (0, 1, 0)(1, 1, 0)12, dengan nilai MAPE sebesar 91%, sedangkan metode Holt-Winters didapatkan model terbaik dengan nilai =1.00, γ=0.05, dan δ=0.01, dengan nilai MAPE sebesar 43.18%. Kesimpulan penelitian ini adalah metode pemulusan eksponensial Holt-Winters lebih baik dibandingkan dengan metode SARIMA untuk meramalkan jumlah penderita DBD di Kabupaten Sidoarjo tahun 2018-2019 dengan nilai MAPE menunjukkan rentang antara 20-50%, berarti bahwa kemapuan peramalan cukup baik dan layak digunakan.