DETERMINAN PRAKTEK DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA METODE SADARI PADA WANITA USIA SUBUR 25-49 TAHUN (Studi pada Puskesmas Kamal Kabupaten Bangkalan)
Main Author: | INDRI HARTININGRUM, 101411131023 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/75167/1/KKC%20KK%20FKM%20247%20-%2018%20Har%20d-Abstract.pdf http://repository.unair.ac.id/75167/2/KKC%20KK%20FKM%20247%20-%2018%20Har%20d.pdf http://repository.unair.ac.id/75167/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Kanker payudara merupakan salah satu penyakit utama penyebab kematian wanita di dunia. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dilakukan sebagai upaya deteksi dini kanker payudara yang dikenal paling murah dan sederhana. Cakupan SADARI masih rendah sehingga belum sesuai target karena SADARI masih belum menjadi prioritas Wanita Usia Subur (WUS). Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis determinan praktek deteksi dini kanker payudara metode SADARI pada Wanita Usia Subur 25-49 tahun. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik. Desain yang digunakan studi cross sectional kepada 67 WUS. Responden diambil dari populasi berdasarkan metode consecutive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, pengetahuan, pendidikan, dukungan keluarga, dukungan teman/tetangga, dukungan tenaga kesehatan dan sumber informasi. Variabel dependen penelitian ini adalah praktek SADARI. Analisis data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik WUS yang menjadi responden penelitian mayoritas berusia 25-35 tahun, berpendidikan tinggi, berpengetahuan sedang, mendapat dukungan keluarga, mendapat dukungan teman/tetangga,mendapat dukungan tenaga kesehatan, sumber informasi yang pertama kali didapat sebagian besar melalui tenaga kesehatan. Hasil uji regresi logistik ganda didapatkan bahwa determinan terhadap praktek SADARI adalah dukungan keluarga (p=0,018 ; PR=0,092) dan dukungan tenaga kesehatan (p=0,48 ; PR=8,745). Kesimpulan penelitian ini adalah determinan terhadap praktek SADARI adalah dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi tenaga kesehatan untuk mengikutsertakan keluarga dalam kegiatan penyuluhan, diharapkan keluarga dapat memberikan informasi dan motivasi terhadap WUS dalam praktek SADARI, melakukan kegiatan penyuluhan mengenai SADARI secara berkesinambungan, membangun informasi yang positif tentang praktek SADARI dengan melibatkan kader kesehatan