PERBANDINGAN PERSONAL HYGIENE, LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN EKSISTENSI DNA MYCOBACTERIUM LEPRAE UDARA RUANG PADA PENDERITA DAN BUKAN PENDERITA KUSTA (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura)

Main Author: SHERLY DWI AGUSTININGRUM, 101411131051
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/75136/1/KKC%20KK%20FKM%20243%20-%2018%20Agu%20p-Abstract.pdf
http://repository.unair.ac.id/75136/2/KKC%20KK%20FKM%20243%20-%2018%20Agu%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/75136/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Di Indonesia, penyakit kusta merupakan salah satu penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit kusta bersifat progresif apabila tidak segera ditanggulangi karena dapat menyebabkan kecacatan permanen. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian kusta, diantaranya faktor manusia (pendidikan, pekerjaan, pendapatan, personal hygiene), faktor pembawa penyakit (Mycobacterium leprae di udara yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik ruang kamar tidur) dan faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan personal hygiene, lingkungan fisik ruang kamar tidur dan eksistensi DNA Mycobacterium leprae udara ruang pada penderita dan bukan penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan rancang bangun case control. Sampel penelitian sebesar 10 responden yang terdiri dari 5 responden kasus dan 5 responden kontrol dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total populasi perbandingan 1:1. Pengumpulan data meliputi pengisian kuesioner kebersihan diri, lembar penilaian observasi lingkungan fisik ruang kamar tidur serta pengambilan sampel udara ruang kamar tidur untuk melihat DNA Mycobacterium leprae. Analisis data yang digunakan yaitu tabulasi silang dan perhitungan nilai Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan terdapat faktor risiko terjadinya penyakit kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Burneh yaitu pengetahuan (OR=2,2), ventilasi (OR=2,6), pencahayaan (OR=2,2), suhu (OR=2,6) dan kelembapan (OR=6,0). Sedangkan variabel yang tidak menjadi faktor risiko adalah sikap, tidakan, langitlangit, dinding, lantai, kepadatan hunian dan eksistensi DNA Mycobacterium lepra udara ruang kamar tidur. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu personal hygiene yang rendah dan lingkungan fisik ruang kamar tidur yang tidak memenuhi syarat menjadi faktor risiko terjadinya kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Burneh. Sebaiknya perlu dilakukan peningkatan pengetahuan tentang personal hygiene dengan cara sosialisasi melalui berbagai media. Selain itu perlu dilakukan upaya pembiasaan diri untuk menjaga kualitas lingkungan fisik ruang kamar tidur dengan cara rutin membuka jendela dan pemasangan genting kaca.