MODEL PERCEIVED SAFETY DRIVING PENGEMUDI ANGKUTAN BUS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI DI JAWA TIMUR BERDASARKAN TEORI ACCIDENT CAUSATION MODELS DAN PROCESS VIEW OF RISK
Main Author: | DEWI KURNIASIH, 101517087308 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/75096/1/Dis.IK.%2019-18%20Kur%20m%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/75096/2/Dis.IK.%2019-18%20Kur%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/75096/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Dua target yang menjadi perhatian serius di dunia yang berhubungan dengan faktor keselamatan pengguna jalan, dari tujuan SDGs no tiga mengenai kesehatan dan tujuan SDGs no sebelas pada transportasi untuk kota yang berkelanjutan. Data World Health Organization (WHO) mencatat bahwa satu juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun di jalan raya akibat kecelakaan dijalan raya, dimana 40% di antaranya berusia produktif. Angka kecelakaan di Indonesia juga tinggi, Jawa Timur yang dijadikan tempat penelitian didapatkan data bahwa faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang terjadi, diantaranya diakibatkan oleh ketidaktertiban, lengah, dan melebihi batas kecepatan. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui model safety driving pada pengemudi bus AKDP di Jawa Timur. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Total populasi pada pengemudi AKDP di Jawa Timur dengan tujuan akhir Terminal Purabaya/Bungurasih di Sidoarjo berjumlah 561. Besar sampel menggunakan rumus rule of thumb dan diperoleh hasil perhitungan 204 sampel. Sampel diambil dengan cara pembuatan systemic randome sampling setiap urutan ketiga untuk sampling selanjutnya. Hasil dari model ini diberi nama CHARDS Ripro model. Model perilaku safety driving pengemudi angkutan bus AKDP di Jawa Timur berdasarkan teori accident causation models dan process view of risk terdapat lompatan interpretasi dari risk persepsi ke kecenderungan risiko dan mengabaikan penilaian risiko dikarenakan adanya faktor pendorong (driving force). Faktor pendorong yang menyebabkan seseorang untuk mengambil pandangan langsung terhadap kecenderungan risiko, karena keinginan pribadi untuk melakukan sesuatu, kurangnya pemahaman yang tepat dan adanya reaksi psikologis.