MULTIKULTURALISME MASYARAKAT PERKOTAAN (STUDI TENTANG INTEGRASI SOSIAL ANTAR ETNIS DI KELURAHAN NYAMPLUNGAN, KECAMATAN PABEAN CANTIKAN, KOTA SURABAYA)
Main Author: | NUR SYAMSIYAH, 071411431068 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/75084/1/ABSTRAK_Fis.S.42%2018%20Sya%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/75084/2/FULLTEXT_Fis.S.42%2018%20Sya%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/75084/3/JURNAL_Fis.S.42%2018%20Sya%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/75084/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Studi ini memperlihatkan realitas sosial dalam hubungan sosial antar etnis di Kelurahan Nyamplungan dalam membangun dan menjaga integrasi sosial. Adapun subyek penelitian ini adalah masyarakat yang berasal dari etnis Jawa, Madura, Arab, dan Tionghoa. Dalam konteks masyarakat majemuk, kesadaran multikultural menjadi salah satu unsur yang cukup penting dalam upaya mewujudkan integrasi sosial masyarakat. Konsep multikulturalisme dalam dekade terakhir menjadi cukup populer dan sering disebut-sebut sebagai wacana, baik dalam bentuk pembicaraan lisan maupun naskah tertulis, khususnya di kalangan akademik maupun publik secara luas karena berkaitan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Adapun teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Teori Bikhu Parekh tentang multikulturalisme kontemporer, serta teori Jan Naderveen Pieterse tentang hibridasi hultural sebagai pendukung pembahasan mengenai integrasi sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kelurahan Nyamplungan sudah memiliki kesadaran multikultural yang dapat dilihat dari adanya penerimaan dan pengakuan terhadap seluruh komunitas budaya yang ada, dalam hal ini adalah budaya dari empat etnis yang telah disebutkan. Selain itu, ada enam indikator yang terdapat dalam situasi sosial masyarakat di Kelurahan Nyamplungan yang dapat dijadikan prasyarat terwujudnya integrasi sosial, antara lain: 1) tidak mempermasalahkan adanya perbedaan-perbedaan, 2) adanya kemauan untuk memberikan toleransi, 3) munculnya hibridasi budaya dan identitas bersama, 4) adanya kesediaan untuk bekerja sama, 5) adanya kemauan untuk bermusyawarah, 6) berkembangnya solidaritas sosial.