PERILAKU PENEMUAN INFORMASI DALAM PRAKTIK PRODUKSI MODAL BUDAYA MASYARAKAT SAMIN KABUPATEN BLORA (Studi Etnografi tentang Praktik Produksi Modal Budaya Masyarakat Samin Kabupaten Blora)

Main Author: Irsyad Qori’in, 071411631046
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/74807/1/ABSTRAK_Fis.IIP.52%2018%20Qor%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/74807/2/FULLTEXT_Fis.IIP.52%2018%20Qor%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/74807/3/JURNAL_Fis.IIP.52%2018%20Qor%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/74807/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Ditengah perkembangan masyarakat Jawa yang semakin modern, masyarakat Samin tetap berusaha untuk menjaga konsistensi pengamalan ajaran dan perkembangannya didalam ruang dinamis tersebut. Masyarakat Samin memiliki seperangkat aturan dan kepercayaan yang digunakan bukan hanya untuk mengatur segala jenis urusan kehidupan, akan tetapi juga untuk menjaga kebudayaan. Praktik budaya yang dilakukan masyarakat Samin memperlihatkan sebuah usaha untuk menjaga inti ajaran dari peninggalan Mbah Samin Surosentiko. Penelitian ini berfokus pada perilaku masyarakat Samin khususnya di Kabupaten Blora dalam memperoleh informasi informasi tentang modal yang digunakan dalam produksi modal budaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap masyarakat Samin dan kebudayaan didalamnya. Dengan dibantu teori ranah produksi modal budaya milik Pierre Bourdieu, dengan membawa konsep habitus, modal, ranah yang didalamnya terdapat strategi dan trajektori kelas, serta konsep konsep penemuan informasi dari berbagai ahli. Penelitian ini menghasilkan tiga kelas penguasaan modal, yaitu dominant class, semi-dominant class, dan immitators class. Agen dalam kelas ini didorong oleh habitus yang mendasari adanya strategi, sehingga menampilkan tiga tipe perilaku penemuan informasi, yaitu conserv-value seeking behaviour, moderat seeking behaviour dan fatalist seeking behaviour. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa informasi yang didapatkan digunakan bukan hanya untuk akumulasi modal budaya, akan tetapi juga sebagai trajektori kelas naik dan pemantapan posisi kelas.