PERBANDINGAN EFIKASI KEMOTERAPI REGIMEN VINORELBIN - KARBOPLATIN DENGAN VINORELBIN - SISPLATIN PADA ADENOKARSINOMA PARU EGFR MUTASI NEGATIF STADIUM LANJUT
Main Author: | Wirya Sastra Amran, - |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/74575/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/74575/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/74575/ |
Daftar Isi:
- merupakan penyumbang insidens tertinggi kanker pada laki-laki di Indonesia dan penyumbang kasus ke-5 pada perempuan setelah kanker payudara, serviks-uteri, koloektal. Angka kematian yang disebabkan oleh kanker paru menduduki angka tertinggi dari semua penyebab kematian oleh kanker, yaitu 27% pada laki-laki dan 26% pada perempuan. Hal ini masih menjadi masalah kesehatan di negara maju dan negara berkembang termasuk Indonesia. Saat ini belum ada data mengenai efikasi penggunaan agen vinorelbin yang dikombinasikan dengan senyawa platinum based di beberapa Rumah Sakit Indonesia khususnya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain prospektif mengenai perbadingan efikasi kemoterapi regimen vinorelbinkarboplatin dengan vinorelbin-sisplatin pada pasien adenokarsinoma paru stadium lanjut dengan EGFR mutasi negatif. Hasil: Total sampel diperoleh sebanyak 30 pasien terbagi atas 15 pasien untuk setiap kelompok regimen Vinorelbin -Karboplatin ( VK ) dan Vinorelbin – Siplatin ( VS ). Jenis kelamin laki-laki mendominasi kedua kelompok. Status merokok diperoleh 80% dan 93,3% dari kedua kelompok merupakan perokok aktif dan atau ex-smoker. Rerata status tampilan ( PS Skor ) pada kedua kelompok adalah 80-90 ( 86,67 ± 4,880, 84,00 ± 5,071 ) atau < 2 ( skor WHO ). Berdasarkan stadium penyakit didapatakan pasien umumnya telah terdiagnosis stadium IV. Berdasarkan analisa statistik hasil uji Mann Whitney respons subjektif, semisubjektif dan objektif menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara regimen VK dan VS ( nilai p > 0,05). Namun secara klinis kelompok VS memberikan respons dengan kecenderungan hasil yang lebih baik dimana nilai progressive disease yang lebih rendah jika dibandingkan pada kelompok VK. Dari segi tokisitas pada kelompok VK didapatkan toksisitas hematologi terbanyak yaitu 53,3% dan nonhematologi 40%. Pada kelompok VS didapatkan tokisisitas hematologi dan nonhematologi sebesar 53,3%. Efek samping yang muncul pada umumnya dengan derajat 1-2 ( ringan – sedang ) dari skala WHO Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna efikasi kedua regimen kemoterapi.