ANALISIS SURVIVAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN KESEMBUHAN PENDERITA DEMAM TIFOID MENGGUNAKAN REGRESI COX (Studi Kasus di RSUD Genteng Kabupaten Banyuwangi)

Main Author: AYU AULIA, 101411133036
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/74532/1/KKC%20KK%20FKM.196-18%20Aul%20a%20%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/74532/2/KKC%20KK%20FKM.196-18%20Aul%20a%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/74532/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penyakit demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella, khususnya turunannya yaitu Salmonella typhi yang menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid akan sangat berbahaya jika tidak di tangani secara baik. WHO memperkirakan angka insidensi di seluruh dunia sekitar 17 juta jiwa per tahun, angka kematian akibat demam tifoid mencapai 600.000 dan 70% nya terjadi di Asia. Prevalensi demam tifoid di Kabupaten Banyuwangi mencapai 1,24%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan kesembuhan pasien tifoid antara lain usia, jenis kelamin, lama demam, titer widal, status gizi, dan riwayat demam tifoid. Analisis yang dapat digunakan adalah analisis survival karena data dimana variabel respon diakibatkan waktu sampai suatu peristiwa terjadi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengaplikasikan analisis survival terhadap faktor yang mempengaruhi kecepatan kesembuhan pasien demam tifoid di RSUD Genteng Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini termasuk penelitian non reaktif karena penelitian ini menggunakan data sekunder. Sampel penelitian sebesar 109 yang diambil menggunakan metode simple random sampling. Data yang diambil meliputi lama rawat, usia, jenis kelamin, lama demam, titer widal, status gizi dan riwayat demam tifoid. Analisis data yang digunakan adalah analisis survival menggunakan regresi cox. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh titer widal (p=0,0291) terhadap kecepatan kesembuhan penderita demam tifoid. Sedangkan usia (0,8800), jenis kelamin (p=0,4849), lama demam (p=0,385), status gizi (p=0,8849) dan riwayat demam tifoid (p=0,1171) tidak signifikan dalam mempengaruhi kecepatan kesembuhan penderita demam tifoid. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan fungsi survival pasien demam tifoid memiliki peluang survival yang tinggi. Berdasarkan model yang didapatkan dari pengujian estimasi parameter regresi cox proporsional hazard dapat diketahui bahwa pasien yang mempunyai titer widal tidak parah memiliki kesempatan sembuh lebih besar 2 kali dibandingkan pasien mempunyai titer widal parah. Jadi titer widal dapat menentukan tingkat kesembuhan demam tifoid. Semakin parah hasil titer widal, maka semakin besar kemungkinan pasien lama untuk sembuh. Penelitian ini diharapkan dapat dianalisis lebih lanjut dengan menambah atau memperluas variabel lainnya.