ANALISIS SPASIAL UNTUK MEMODELKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA INSIDEN DBD DI KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2016
Main Author: | ASTY AMALIA SAFITRI, 101411131078 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/74439/1/KKC%20KK%20FKM.195-18%20Saf%20a%20%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/74439/2/KKC%20KK%20FKM.195-18%20Saf%20a%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/74439/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Data spasial dapat digunakan untuk menganalisis suatu data yang diterapkan dalam metode analisis regresi. Saat menganalisis data spasial pada regresi klasik dapat menyebabkan asumsi error saling bebas dan asumsi homoskedastisitas tidak terpenuhi. Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kemungkinan memiliki hubungan antar wilayah merupakan dasar pengkajian permasalahan berdasarkan efek spasial. Pada penelitian ini, untuk menyusun model faktor yang mempengaruhi Insiden DBD di Kabupaten Kediri tahun 2016 digunakan metode analisis spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data Sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2016. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Angka Insiden DBD. Variabel independen meliputi kepadatan penduduk, persentase rumah tangga ber-PHBS, angka bebas jentik (ABJ), jumlah jumantik terlatih, pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi spasial menggunakan software statistik yaitu GeoDa. Indeks Moran pada Kabupaten Kediri mengenai Incidence Rate DBD adalah – 0,02459 yang berada pada rentang -1 < I ≤ 0. Hasil analisis Spatial Error Model (SEM) menunjukkan dua variabel signifikan yaitu kepadatan penduduk dengan p = 0,034 dan Jumantik Terlatih dengan p = 0,01023. Hasil uji Moran’s I menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang terjadi antar kecamatan yang ada di Kabupaten Kediri. Spatial Error Model (SEM) dianggap dapat memberikan hasil estimasi yang lebih baik. Variabel kepadatan penduduk dan jumantik terlatih mempengaruhi variasi insiden DBD di Kabupaten Kediri sebesar 28,10%. Persamaan Spatial Error Model (SEM) kejadian DBD di Kabupaten Kediri : Ýi = 0,0315 * Kepadatan penduduk + 0,172 * jumantik terlatih.