PENGURANGAN WASTE DALAM UPAYA PENINGKATAN KETEPATAN PEMENUHAN PESANAN DENGAN PENDEKATAN VALUE STREAM MAPPING (VSM)PADA PROSES PRODUKSI PLYWOOD DI PT. WOOD VEENER ADIPERKASA INDONESIA

Main Author: NADHAR YULIYANTO, 041524353072
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/74267/1/absterak.pdf
http://repository.unair.ac.id/74267/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/74267/
Daftar Isi:
  • Persaingan bisnis di dunia industri perkayuan yang semakin ketat dan berkembang, menuntut unit usaha menengah untuk selalu melakukan perbaikan dan peningkatan kinerjanya sehingga mampu bersaing dengan kompetitornya. PT. Woodveneer Adiperkasa Indonesia merupakan salah satu perusahaan perkayuan dengan hasil produksi berupa plywood sebagai produk utamanya. Pada proses produksi perusahaan masih ditemukan beberapa waste. Untuk mengurangi waste yang terjadi digunakan pendekatan lean manufacturing. Dengan metode Value Stream Mapping/Big Picture Mapping (VSM) untuk pemetaan aliran produksi dan aliran informasi terhadap suatu produk pada tingkat produksi keseluruhan. Value Stream Analysis Tools (VALSAT) dengan melakukan pembobotan untuk mengetahui waste yang paling kritis, untuk kemudian ditentukan tools pendekatan yang paling tepat. Fishbone Diagram digunakan untuk menganalisis sebab dan akibat suatu permasalahan sehingga ditemukan akar permasalahan dari waste kritis yang terjadi. FMEA digunakan untuk mengidentifikasi dan memberikan prioritas kegagalan. Hasil dari FMEA menunjukkan Prosedur pencampuran glue dan Material pembuat glue tidak sesuai sepesifikasi adalah yang menjadi prioritas perbaikan pada defect bubble pada plywood dan plywood mengelupas. Sedangkan pada unnecessary inventory prioritas perbaikan adalah pada keterlambatan material glue, inventory level management dan kerusakan mesin. Dari rancangan perbaikan yang diusulkan diharapkan dapat menurunkan lead time produksi secara keseluruhan dari 391 menit menjadi 289 menit atau terjadi penghematan waktu lead time 102 menit.