Daftar Isi:
  • Pemotongan sapi betina di Rumah Potog Hewan sulit dkegalo. Salah ~tu upaya penyelamatan sapi betina tersebut yaitu dengan memanfaatkan ovarium sapi betina yang telah dipotong sebagai sumber sel telur yang bennanfaat bagi pengembangan teknik FertiJisasi In Vitro fFIV). Teknik FIV dapat menunjang peningkatan populasi temak pada masa yang akan datang. Penelitian mengenai ··rengaruh Umur dar. Body Condition Score Tert.adap Bobot Ovarium dan Jumlah sena Kualitas Sel Telur Sapi Betina Lokal" dilakukan untuk mengetahui kriteria sapi yang dapat menghasilkan bobot ovarium dan jumlah serta kualitas sel telur terbaik. Penelitian dilakukan secara eksperimental. data kuantitatif diolah menggunakan Rancangan Tersarang dengan tiga perlakuan yakni sapi dengan umur dua tahun. tiga tahun. dan 'empat tahun. Masing-masing perlakuan memiliki riga sub-perlakuan terdiri dari BCS kurus, sedang. dan gemuk. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Guna mengetahui perbedaan antar perlakuan, data dianalisis menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Data kualitatif diolah menggunak.an Uji Chi-Kuadrat dengan membandingkan kualitas sel telur sapi yang memiliki umur sama dengan BCS berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot ovarium terberat dihasilkan oleh sapi dengan umur empat tal10n ( 15.06 gram) dan jumlah sel telur total ter-banyak dihasilkan oleh sapi dengan umur tiga tahun t29.56 buah). Dari hasit penelitian dapat disimpulkan bahwa Umur dan BCS berpengaruh terhadap bobot ovarium dan jumlah sel telur total. narnun tidak berpengaruh terhadap kualitas sel telur. Katd Kunci : bobot ovarium, body condition score, jumlah seltelur total. lcualitas sel telur. umur sapi