ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO) SURABAYA (Studi Kasus di Divisi Kapal Niaga)

Main Author: RIZKA FITRIA FAJRIN, 101411131147
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/73957/1/KKC%20KK%20FKM.143-18%20Faj%20a%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/73957/2/KKC%20KK%20FKM.143-18%20Faj%20a%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/73957/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Tempat kerja memiliki berbagai sumber bahaya yang dapat membahayakan pekerja. Bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja diantaranya kebakaran, kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Puntung rokok yang dibuang sembarangan di tempat kerja menjadi salah satu pemicu kebakaran. Oleh sebab itu pemerintah membuat peraturan untuk membatasi perokok di area kerja yang disebut Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Kesehatan RI No. 84/MENKES/INS/II/2002 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan. Pemimpin atau penanggung jawab tempat kerja harus menyediakan area khusus merokok yang letaknya jauh dari KTR serta dilengkapi dengan alat penghisap udara atau memiliki sirkulasi udara yang baik. Namun masih ditemukan pelanggaran di beberapa tempat yang sudah jelas menjadi KTR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara status lokasi, status figur otoritas, legitimasi figur otoritas, kedekatan figur otoritas, tanggung jawab personal, dukungan rekan kerja dengan kepatuhan KTR. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 75 responden dan diambil secara acak menggunakan teknik simple random sampling sehingga semua populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS dengan uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tanggung jawab personal dengan kepatuhan KTR (p-value 0,031). Serta tidak terdapat hubungan antara status lokasi (p-value 0,789), status figur otoritas (p-value 0,303), legitimasi figur otoritas (p-value 0,584), kedekatan figur otoritas (p-value 0,702), dan dukungan rekan kerja (p-value 0,106) dengan kepatuhan KTR. Berdasarkan hasil analisis Korelasi Spearman ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara tanggung jawab personal dengan kepatuhan KTR. Sedangkan pada variabel lainnya yakni status lokasi, status figur otoritas, legitimasi figur otoritas, kedekatan figur otoritasdan dukungan rekan kerja tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan dengan kepatuhan KTR. Pemilik atau penanggung jawab perusahaan perlu melengkapi asbak atau tempat untuk mematikan rokok di setiap area khusus merokok. Serta memasang poster tentang bahaya merokok atau bahaya melanggar KTR di setiap area khusus merokok.