THE REPRESENTATION OF CLASS IDENTITY THROUGH RAMAYANA’S “MUDIK #KERENHAKSEGALABANGSA” INDONESIAN COMMERCIAL BREAK: A SEMIOTIC ANALYSIS (2016)
Main Author: | ASTRID FAIDLATUL HABIBAH, 121311233142 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/73853/1/ABSTRAK_FS.BE.98%2018%20Hab%20r.pdf http://repository.unair.ac.id/73853/2/FULLTEXT_FS.BE.98%2018%20Hab%20r.pdf http://repository.unair.ac.id/73853/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Ramayana Department Store yang merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak dalam bidang fesyen menciptakan sebuah jeda iklan yang unik dan konsep yang berbeda. Jeda iklan yang berjudul Ramayana Mudik #KerenHakSegalaBangsa merupakan video pertama milik Ramayana yang mendapatkan penonton terbanyak pada tahun 2016. Pada jeda iklan tersebut dapat terlihat dengan jelas tentang representasi dari perjuangan kelas social pada bidang fesyen yang terjadi antara kapitalis dengan masyarakat kelas bawah. selain itu, studi ini bertujuan untuk meneliti bagaimana representasi kelas social yang terjadi pada iklan ini. Studi ini dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan didukung oleh teori dari John Fiske tentang TV Culture. Selain itu, penulis juga menggunakan teori lainnya dalam menganalisis studi kasus ini yaitu dengan menggunakan teori Class Distinction karya Pierre Bourdieu dengan dikombinasikan oleh teori pendukung tentang Fashion as Communication karya Malcolm Barnard. Hasil dari studi kasus ini adalah streotipe yang terjadi pada masyarakat kelas bawah masih terjadi. Kelas atas masih tetap menjadi dominasi meskipun pada iklan ini masyarakat kelas bawah yang menjadi figur utama. Kapitalis terlihat memberikan kebebasan kepada masyarakat kelas bawah dalam satu aspek, namun aspek yang lain tetap dikontrol oleh mereka. tujuan dari kapitalis masih sama yaitu mengeksploitasi masyarakat kelas bawah namun dengan cara yang berbeda dan terkesan lebih halus. Pada akhirnya dapat dilihat bahwa melalui iklan ini terdapat ideology baru tentang kapitalisme yang terjadi dalam bermasyarakat.