PANDANGAN TOKOH UTAMA ATAS SEMESTA FANTASTIK DALAM NOVEL SEMUA IKAN DI LANGIT KARYA ZIGGY ZEZSYAZEOVIENNAZABRIZKIE
Main Author: | ADINDA HOIRUN NISA, 121411133001 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/73523/1/ABSTRAK_FS.BI.47%2018%20Nis%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/73523/2/FULLTEXT_FS.BI.47%2018%20Nis%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/73523/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian yang berjudul Pandangan Tokoh Utama atas Semesta Fantastik dalam Novel Semua Ikan di Langit karya Ziggy Zezsyazeovriennazabrizkie ini bertujuan untuk mengungkap pandangan tokoh utama khususnya tentang semesta fantastik. Tokoh utama secara konsisten memiliki pandangan atas fakta “semesta” yang meliputi pandangan tokoh utama terhadap humanisme vs posthumanisme, naturalisme vs supernaturalisme, sekulerisme vs konservatisme agama. Penelitian ini diawali dengan menganalisis pandangan tokoh utama yang terlihat pada struktur novel untuk mengindentifikasi ideologi/ pandangan dunia yang berusaha diungkapkan. Analisis tahap pertama menunjukkan bahwa pandangan tokoh mengimplikasikan pada fungsi subversi/ pendobrakan. Maka atas dasar asumsi tersebut, analisis pertama dimanfaatkan untuk mendukung analisis tahap kedua, yakni analisis terhadap mode fantasi. Fungsi subversi tersebut diarahkan pada mode fantasi yang menunjukkan adanya dualisme pada pandangan tokoh utama. Sebagai tahap akhir, makna pandangan tokoh utama atas semesta fantastik dapat diungkap. Pandangan tokoh utama tersebut berkaitan dengan pandangan filsuf, dalil kitab suci, dan peristiwa dunia (real world events). Identitas yang diciptakan dilihat sebagai satu jalinan fakta-fakta yang ada, untuk kemudian diidentifikasi pandangan-pandangan yang saling beririsan dan yang saling terpisah. Pandangan tokoh utama terhadap humanisme vs posthumanisme mempermasalahkan tentang status moral (manusia dan non manusia), naturalisme vs supernaturalisme mempermasalahkan tentang kebenaran, sekulerisme vs konservatisme agama mempermasalahkan tentang kemapanan konvensi/ aturan.