PENGARUH PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP KECEMASAN, DUKUNGAN, DAN SELF EFFICACY PADA KELUARGA PASIEN TUBERKULOSIS DI RSUD. Dr. SOETOMO SURABAYA

Main Author: NADHIFATUL KAMILAH, 131611123010
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/73467/1/ABSTRAK_FKP.N.93%2018%20Kam%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/73467/2/FULLTEXT_FKP.N.93%2018%20Kam%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/73467/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Penyakit Tuberkulosis selain berdampak pada individu juga dirasakan oleh keluarga, dampak psikologis Tuberkulosis pada keluarga berupa kecemasan, penurunan dukungan, dan rendahnya self efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kecemasan, dukungan, dan self efficacy pada keluarga pasien Tuberkulosis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Desain penelitian quasy experiment dengan rancangan pre-post test control group design melibatkan 28 responden kelompok perlakuan dan 28 responden kelompok kontrol, teknik pemilihan dengan consecutive sampling. Variabel bebas psikoedukasi keluarga, variabel terikat adalah kecemasan, dukungan, dan self efficacy. Data diperoleh menggunakan kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan Mann Whitney dan Wilcoxon Signed Rank Test dengan derajat kemaknaan α  0,05. Hasil: Psikoedukasi keluarga secara signifikan berpengaruh dalam menurunkan kecemasan berdasarkan uji Wilcoxon Signed Rank Test p = 0,00 (α ≤ 0,05) dan uji Mann Whitney nilai post-test p = 0,000 (α ≤ 0,05), meningkatkan dukungan keluarga berdasarkam uji Wilcoxon Signed Rank p = 0,000 (α ≤ 0,05) dan Uji Mann Whitney nilai post-test p = 0.001 (α ≤ 0,05), serta meningkatkan self efficacy berdaasarkan uji Wilcoxon Signed Rank Test p = 0,000 (α ≤ 0,05) dan Uji Mann Whitney nilai post-test p = 0,000 (α ≤ 0,05). Kesimpulan: Psikoedukasi keluarga memiliki manfaat yang positif untuk mengatasi masalah psikis keluarga, peneliti menyarankan agar dikaji lebih lanjut penggunaan psikoedukasi keluarga dengan jumlah sampel dan kurun waktu intervensi yang lebih besar.