GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA

Main Author: AINUL HASANAH, 011611223009
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/73250/1/ABSTRAK_FK.BID%2031%2018%20Has%20g.pdf
http://repository.unair.ac.id/73250/2/FULLTEXT_FK.BID%2031%2018%20Has%20g.pdf
http://repository.unair.ac.id/73250/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang sangat menakutkan bagi perempuan diseluruh dunia, salah satunya di Indonesia. Kanker payudara menduduki urutan pertama penyebab kematian di dunia dan di Indonesia. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menghindari faktor risiko dan SADARI agar dapat terdeteksi lebih awal dan tingkat kesembuhan tinggi 80-90%. Beberapa hal dalam penggunaan pelayanan kesehatan, diantaranya karakteristik predisposisi, karakteristik pendukung dan karakteristik kebutuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membatu tim pelayanan kesehatan dalam membuat perencanaan dalam melakukan pendidikan kesehatan bagi masyarakat agar dapat mengenali sedini mungkin tanda dan gejala kanker payudara sehingga tidak terjadi keterlambatan diagnosis dan penanganan kanker payudara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling sejumlah 110 responden yang sesuai kriteria dengan instrumen penelitian kuesioner. Variabel penelitian terdiri dari keadaan ekonomi, perilaku SADARI, keluhan awal, keluhan saat melakukan pemeriksaan, periksa ke pelayanan kesehatan, rentang waktu dan stadium kanker. Hasil penelitian didapatkan bahwa 42,7% responden dengan keadaan ekonomi rendah, 86,4% tidak pernah melakukan SADARI, 83,6% keluhan awal adalah benjolan payudara, 44,5% keluhan utama penyebab periksa adalah benjolan payudara baru di temukan, 63,6% stadium kanker pertama kali pada locally advanced, 52,7% rentang waktu periksa adalah kurang dari satu bulan dan 46,4% tempat periksa pertama kali adalah rumah sakit daerah setempat, Hampir setengahnya responden dalam keadaan ekonomi rendah, perilaku SADARI dalam satu tahun terakhir serta gejala awal hampir seluruhnya tidak pernah melakukan SADARI dan terdapat benjolan payudara. Keluhan saat periksa berupa benjolan payudara baru ditemukan, sebagian besar diagnosis awal pada locally advanced, sebagian besar rentang waktu antara keluhan awal hingga pemeriksaan pertama kali kurang dari satu bulan, jenis pelayanan kesehatan yang dikunjungi pertama kali berupa rumah sakit daerah. Diharapkan untuk meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam sosialisasi deteksi dini kanker payudara dengan SADARI.