Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Gangguan siklus menstruasi merupakan gejala gangguan kesehatan seperti infertilitas, tumor, kanker, obesitas, hiperinsulinemia, diabetes mellitus, dan kardiovaskular. Penyebab gangguan siklus menstruasi beragam. Pencegahan dan pengelolaan faktor risiko gangguan siklus menstruasi dapat dilakukan secara mandiri, jika faktor risiko terkait status gizi teridentifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko gangguan siklus menstruasi terkait status gizi pada kelompok remaja usia subur seperti mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Airlangga. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan rancang cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel 59 orang. Variabel terikat penelitian ini adalah gangguan siklus menstruasi. Variabel bebas penelitian ini yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, tebal lemak subkutan, persentase lemak tubuh, dan kadar kolesterol. Hasil penelitian diuji menggunakan uji univariat, bivariat (chi-square) dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil: Hasil menunjukkan bahwa 35,6% responden memiliki siklus ireguler. Hasil chi-square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persentase lemak tubuh (p = 0,038) dan lingkar pinggang (p = 0,003) dengan gangguan siklus menstruasi, tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT, tebal lemak subkutan, dan kadar kolesterol dengan gangguan siklus menstruasi. Analisis multivariat menunjukkan bahwa lingkar pinggang merupakan prediktor untuk menentukan risiko gangguan siklus menstruasi pada penelitian ini (p= 0,002). Kesimpulan: lingkar pinggang dan persentase lemak tubuh yang abnormal merupakan faktor risiko gangguan siklus menstruasi. Lingkar pinggang merupakan prediktor untuk menentukan risiko gangguan siklus menstruasi.