Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stress dan emotional eating pada mahasiswa tahun pertama. Rentang usia pada mahasiswa tahun pertama berada pada rentang perkembangan remaja. Perubahan emosi yang tidak seimbang pada rentang perkembangan remaja memicu munculnya emotional eating. Terdapat beberapa dampak negatif dari emotional eating, oleh karena itu perlu menggali faktor apa saja yang memicu emotional eating. Stres dikatakan sebagai salah satu pemicu munculnya emotional eating. Penelitian dilakukan pada mahasiswa tahun pertama usia 18-21 tahun sebanyak 195 responden. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner, yaitu Student-Life Stress Inventory untuk mengukur stress dan Dutch Eating Behavior Questionnaire untuk mengukur emotional eating. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji korelasi spearman’s rho. Hasil tersebut menunjukkan adanya koefisien korelasi positif antara stres dengan emotional eating, dimana berarti semakin tinggi stres maka akan semakin tinggi pula emotional eating yang dialami oleh seorang individu, begitu pula sebaliknya. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,317 menunjukkan bahwa kekuatan hubungan antar variabel memiliki hubungan yang sedang